Seiring dengan semakin populernya gaya hidup digital nomad, negara-negara semakin memudahkan tenaga kerja asing untuk pindah ke luar negeri.
Akibatnya, banyak orang memilih mengemasi tas mereka dan menyiapkan rumah ditempat yang berbeda. Sejumlah kota di berbagai negara juga menyediakan fasilitas yang menunjang untuk para digital nomad atau ekspatriat.
Ekspatriat merupakan orang yang berkewarganegaraan asing yang tinggal di negara tertentu, biasanya oleh karena suatu tugas negara atau profesional.
Jadi, jika kamu mempertimbangkan untuk menjalani kehidupan ekspatriat di masa mendatang dan kamu sedang mencari tempat yang menyeimbangkan keterjangkauan dengan keamanan, akses internet berkecepatan tinggi, dan pilihan hiburan yang baik, di mana kira-kira lokasi yang paling tepat?
Kuala Lumpur boleh jadi merupakan pilihan terbaik bagi para digital nomad. Hal itu berdasarkan laporan terbaru Preply, sebuah platform pembelajaran bahasa online.
Ibu kota Malaysia itu menduduki peringkat teratas dengan skor relokasi ekspatriat keseluruhan 6,62 dari 10 dan biaya hidup terendah per bulan yakni sekitar US$1.057.
Menurut data Preply, yang bersumber dari Numbeo, ekspatriat di kota negara wilayah Asia Tenggara ini bisa hanya membayar rata-rata US$ 407 per bulan untuk apartemen satu kamar di pusat kota.
Kuala Lumpur juga merupakan rumah bagi ruang kerja bersama paling terjangkau dari 20 kota teratas di seluruh dunia, dengan biaya rata-rata sekitar US$86 per bulan.
Pilihan bersantap yang terjangkau juga merupakan faktor utama bagi ekspatriat. Biaya makan di Kuala Lumpur sekitar US$3,21 untuk sekali makan tergolong murah, meskipun biaya makan rata-rata di Bangkok, Thailand, lebih rendah.
Memiliki 322 landmark, termasuk Menara Kembar Petronas yang terkenal, ibu kota ini juga menawarkan banyak hal untuk dilakukan seperti mengunjungi galeri, menjelajahi dunia musik yang menarik, menyambangi banyak kuil dan situs keagamaan, serta mencoba masakan khas lokal yang lezat.
Namun, menurut Preply, dengan 11Mbps, Kuala Lumpur masih belum maksimal dalam hal kecepatan internet. Ini termasuk yang paling lambat dalam peringkat teratas negara-negara terbaik untuk digital nomad.
Ibukota Georgia, Tbilisi, berada di urutan kedua dalam daftar kota terbaik untuk ditinggali ekspatriat atau digital nomad, dengan skor keseluruhan 6,58. Sementara kota ini lebih mahal daripada Kuala Lumpur dalam hal sewa bulanan rata-rata ($651) dan biaya hidup ($1.346), Tbilisi memiliki salah satu skor keamanan terbaik dalam daftar ini.
Lisbon meraih tempat ketiga dalam penelitian yang dilakukan Preply. Ibu kota Portugal ini juga merupakan salah satu tempat terbaik untuk menghabiskan masa pensiun.
Kota Lisbon menarik ekspatriat, karena landmark dan aktivitas yang luar biasa, biaya hidup yang rendah (sekitar $1.600 per bulan), kecepatan internet yang andal (29 Mbps), dan skor indeks keamanan yang tinggi.
Yang menarik, Bali yang belakangan mendapat dukungan pemerintah untuk jadi tempat para digital nomad ternyata tidak masuk dalam daftar tiga besar ini.
Sumber : CNN [dot] COM