Google telah menghentikan layanan Google Terjemahan di China daratan, karena “rendahnya penggunaan” salah satu produk andalannya itu di sana.

Langkah itu mengejutkan para pengguna, yang mengaku pertama kali menyadari bahwa mereka tidak bisa mengakses layanan itu pada akhir pekan lalu.

“Aplikasi seluler Google Terjemahan juga dihentikan setahun lalu, pada 2021,” kata juru bicara Google pada hari Senin (3/10) saat menanggapi permintaan untuk menjelaskan lebih rinci keputusan raksasa teknologi itu.

Layanan penerjemahan bahasa telah hadir bagi pengguna Google di China daratan sejak tahun 2017.

Meskipun kantor berita Associated Press melaporkan pada hari Senin bahwa “belum jelas berapa banyak pengguna yang memanfaatkan Google Terjemahan di China,” South China Morning Post mengutip angka yang dilaporkan sebuah perusahaan pelacak data internasional bahwa terdapat 53,5 juta kunjungan ke platform itu pada bulan Agustus saja.

AP mencatat bahwa “fitur terjemahan yang ditanam ke dalam mesin pencari Google Chrome juga sudah tidak berfungsi bagi para pengguna di China.”

Wei Jingsheng, pembangkang terkemuka China yang kini hidup dalam pengasingan di AS, mengatakan melalui sambungan telepon hari Senin bahwa dalam pandangannya, Google telah mencoba untuk melakukan “langkah-langkah penyeimbangan,” dengan menjaga reputasi dan kredibilitasnya

sebagai raksasa internet dunia yang beroperasi di seluruh dunia sambil mencari ruang untuk beroperasi di lingkungan China yang sangat ketat.

“Dapat dikatakan perusahaan itu secara terus-meneterus berada di bawah tekanan pemerintah China untuk memenuhi tuntutannya,” kata Wei.

“Kita tidak tahu persis apa yang melatarbelakangi keputusan Google untuk menarik layanan terjemahannya dari China. Lima puluh tiga koma lima juta itu bukan angka yang sedikit,” ujarnya, merujuk pada angka yang dikutip oleh South China Morning Post.