Di Colorado, sebuah pertanian komunitas selalu mengindahkan faktor lingkungan. Di sana, ternak ayam, bukannya peralatan pertanian tradisional, dimanfaatkan untuk mengolah tanah.
Pada tahun 2020, Forrest Carlson dan Brett Beardmore membuka usaha tani yang telah mereka impikan selama satu dekade lebih. Properti mereka, seluas empat hektare, cukup untuk bertani sesuai dengan cara mereka sendiri.
Carlson, yang mengurusi budidaya sayuran di OwlTree Farm yang berlokasi di Fort Collins, Colorado, itu mengatakan,”Kebanyakan orang akan menertawai jika kami bilang bahwa kami dapat menanam wortel yang bagus, lurus sempurna di tanah yang belum diolah.”
Pengolahan tanah juga mempercepat erosi dan limpasan tanah. Tetapi ini telah lama digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah jangka pendek, khususnya di pertanian-pertanian berskala lebih besar.
Carlson mengatakan Beardmore dan ternak ayam di usaha tani merekalah yang membolak-balikkan tanah. Ini melepaskan lebih sedikit karbondioksida ke atmosfer daripada pembajakan tradisional.
Kandang ayam yang mobil, mempermudah pemindahan hewan itu dari petak ke petak, di manapun mereka diperlukan.
Sementara satu generasi petani memasuki usia pensiun, Beardmore melihat kesempatan untuk mengarahkan industri itu ke keberlanjutan dan kesetaraan. Ia mengatakan para petani lain di daerahnya telah memberitahu bahwa ia seharusnya memberi harga lebih mahal untuk ayam-ayamnya, $3,6 atau $4 per kilogram, bukannya $2,7.
Beardmore, yang beternak unggas di pertanian itu, mengatakan,”Kalau kita mencoba benar-benar mengubah sistem makanan, menaikkan harga dan membuatnya mahal hanya karena kita bisa membuatnya demikian, ini tidak akan membuatnya adil bagi semua orang.”
Apa yang efektif untuk pertanian kecil yang melayani sekitar 20 anggota program pertanian yang didukung komunitas (CSA) mungkin tidak cocok untuk sebagian besar lainnya.
Makanan merupakan masalah personal bagi Beardmore, yang tahu persis bahwa opsi makanan sangat penting bagi gaya hidup sehat. Ia mulai memberi perhatian lebih terhadap apa yang ia makan setelah didiagnosis Crohn’s, sebuah penyakit radang usus.
Beardmore mengatakan, “Sistem autoimun saya naik jadi sebelas dan terus menyerang saluran pencernaan saya…. Saya tidak terlihat seperti memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi saya merasakannya.”
Inilah yang membawanya ke industri makanan dan membuatnya lebih berhati-hati sewaktu memberi makan anaknya yang berusia 18 bulan, Bear.
Oleh sang ayah, Bear dianggap sebagai “pakar kendali mutu.”
Sebelum mengirimkan hasil panen semangka ke keluarga-keluarga peserta program CSA OwlTree, ia terlebih dulu memberikan sepotong semangka merah ke putranya. Ketika Bear meminta lagi, Beardmore tahu bahwa semangka yang dibudidayakan di pertaniannya bukan hanya bagus, tapi juga enak.