Beredar luas di TikTok sebuah video yang menyarankan orang-orang untuk tidak keluar rumah pada malam 21 Desember karena ada fenomena Solstis.
“Tidak boleh keluar malam tanggal 21 Desember 2022,” tulis akun @hendrikecee dalam video, dikutip Minggu(18/12/2022).
Apa itu fenomena Solstis dan benarkah kita disarankan tidak keluar rumah?
Pakar membantah klaim video itu dan menjelaskan bahwa fenomena solstice hadir setiap tahun.
Solstis Desember atau titik balik selatan matahari adalah fenomena ketika posisi surya berada di titik paling selatan terhadap ekuator langit jika diamati oleh pengamat di permukaan Bumi. Mengutip The Franklin Institute, fenomena solstis terjadi dua kali setahun, yakni pada Juni dan Desember.
Hal ini menandai awal musim dingin atau awal musim panas. Fenomena ini dinamakan solstis karena para astronom zaman kuno melihat matahari tampak diam saat momen ini.
Solstis atau solstice sendiri secara harfiah berasal dari kata Latin ‘sol’ yang berarti ‘matahari’ dan ‘sistere’ yang adalah ‘berdiri diam’. Saat ini terjadi, matahari mencapai titik tertinggi atau terendah di langit selama setahun.
Untuk solstis Desember, fenomena ini menandai hari terpendek sepanjang tahun. Artinya, matahari hanya bersinar sangat sebentar pada hari itu.
Festival solstis
Sejumlah negara yang mengalami empat musim memiliki sejumlah tradisi merayakan sostis tiap tahun. Kota tepi pantai Brighton di Inggris menandai hari terpendek dalam setahun dengan festival Burning The Clocks. Festival ini ditandai dengan parade lentera kertas berbagai bentuk.
Setelah diarak berkeliling kota, lentera akan dibawa ke tepi pantai lalu dibakar di api unggun yang menyala-nyala, lalu diikuti dengan pertunjukan kembang api yang spektakuler. Festival ini telah berjalan selama lebih dari 20 tahun.
Setiap tahun Burning The Clock berlangsung pada 21 Desember.