Microsoft mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 10.000 pegawainya. Kebijakan PHK diumumkan setelah CEO Microsoft Satya Nadella mencanangkan investasi besar-besaran dalam bidang kecerdasan buatan (AI) lewat OpenAI.
PHK di Microsoft menambah daftar panjang kebijakan PHK di industri teknologi dunia yang berimbas ke puluhan ribu pegawai. Pemicunya adalah penyusutan pendapatan setelah pertumbuhan sektor ini meroket sepanjang pandemi.
Nadella, dalam memonya ke pegawai Microsoft, menjelaskan perbedaan proyeksi atas beragam divisi bisnis di dalam perusahan.
Ia mengklaim pelanggan ingin “mengoptimasi belanja digital mereka, mencari hasil yang lebih dengan biaya lebih sedikit” dan “berhati-hati karena beberapa negara dalam resesi”. “Pada saat yang sama, gelombang komputasi berikutnya lahir didorong perkembangan AI,” kata Nadella.
Kebijakan PHK di Microsoft, menurut Reuters, akan berlangsung bertahap hingga akhir Maret dan berpengaruh ke sekitar 5% dari total pegawai Microsoft.
Namun, Microsoft akan terus menambah pegawai di are strategis. Salah satunya, menurut Reuters, adalah AI.
AI adalah topik utama Nadella di ajang World Economic Forum yang pekan ini sedang berlangsung di Davos, Swiss. Microsoft sebelumnya telah menyatakan berencana menambah investasi di OpenAI, perusahaan di balik chatbot ChatGPT.
Microsoft padahal sebelumnya telah mengucurkan hingga US$1 miliar di OpenAI. Rencana utama Microsoft adalah menyediakan teknologi AI milik OpenAi lewat layanan komputasi awan mereka, Azure.