Era digital semakin membuat masyarakat dunia berbondong-bondong beralih ke dunia maya. Berdasarkan laporan terbaru We Are Social pada Januari 2023, lebih dari setengah penduduk Bumi merupakan pengguna internet.
We Are Social yang rutin mengungkapkan kondisi terkini lanskap digital global tahunan, menyebutkan bahwa ada 5,16 miliar orang di seluruh dunia yang mengakses internet. Jumlah tersebut sama dengan 64,4% total penduduk Bumi saat ini.
“Selama 12 bulan terakhir, perilaku digital dunia telah menunjukkan beberapa perubahan paling besar yang pernah kita lihat selama bertahun-tahun, bahkan dibandingkan dengan ‘tahun-tahun pandemi’,” ujar We Are Social dalam laporannya.
Melalui Digital 2023 Overview Report menyebutkan total populasi dunia melewati delapan miliar pada 15 November 2022 dan telah mencapai 8,01 miliar pada awal tahun 2023. Adapun, 57% di antaranya tinggal di daerah perkotaan.
We Are Social yang kali ini bekerjasama dengan Meltwater menyebutkan 5,44 miliar orang memiliki ponsel, itu setara 68% dari populasi dunia. Menariknya, selama setahun terakhir ada peningkatan pengguna seluler ini yang naik lebih dari 3% atau ada 168 juta pengguna baru.
Dari 8,01 miliar penduduk Bumi itu, ada 5,14 miliar orang yang merupakan pengguna internet. Disebutkan, jumlah pengguna internet global pada Januari 2023 mengalami peningkatan sebesar 1,9% dibandingkan pada tahun lalu.
We Are Social mengatakan ada keterlambatan dalam pelaporan data pengguna internet, sehingga ada kemungkinan jumlahnya lebih tinggi lagi.
Adapun sekarang ada 4,76 miliar orang itu pengguna media sosial. Angka tersebut sama halnya kurang dari 60% total populasi bumi berselancar di Facebook, Instagram, hingga Telegram.
Namun yang menjadi catatan, kata We Are Social, pertumbuhan pengguna media sosial tengah dalam tren melambat dalam beberapa bulan terakhir, dengan penambahan bersih tahun ini sebesar 137 pengguna baru yang setara dengan pertumbuhan tahunnya hanya 3%.
“Tajuk utama ini menawarkan gambaran yang sangat baik tentang penggunaan digital di seluruh dunia, tetapi kita perlu menggali lebih dalam data untuk memahami bagaimana sebenarnya perilaku orang berkembang,” pungkas We Are Social.