8 Penyebab Perut Begah Setelah Makan, Bukan Kekenyangan

0
222

Perut kembung setelah makan kerap dianggap hal biasa. Padahal, Anda bisa menghindari sensasi tidak nyaman tersebut jika mengetahui penyebabnya.

Perut kembung merupakan rasa sesak, tertekan, atau penuh pada perut. Terkadang, sensasinya bisa terasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.

Umumnya, perut yang kembung disebabkan kelebihan gas pada usus. Banyak orang juga menganggap terlalu kekenyangan sebagai salah satu penyebab perut kembung setelah makan.

Namun di luar itu, berikut beberapa penyebab yang bisa dihindari agar perut tetap nyaman.

1. Menu tinggi karbohidrat

Karbohidrat memberikan bahan bakar yang bisa digunakan dengan cepat oleh tubuh. Hanya saja, saat porsinya terlalu banyak, perut akan terasa kembung.

Terlalu banyak karbohidrat yang dikonsumsi sekaligus membuat tubuh menahan air, apalagi saat karbohidrat (glukosa) masuk darah dengan cepat. Hal ini bisa terjadi pada tipe karbohidrat sederhana seperti roti putih, permen, kue kering, atau soft drink.

2. Konsumsi produk susu

Konsumsi produk susu seperti susu, keju, yogurt, dan es krim bisa memicu gas, sakit perut, dan kembung. Pasalnya, tubuh sulit mencerna gula pada susu atau yang disebut laktosa.

Kesulitan mencerna laktosa berbeda dengan alergi susu. Orang yang alergi susu akan mengakibatkan masalah lebih serius. Produk susu bisa memicu gatal-gatal, muntah, dan feses berdarah.

3. Makanan dengan fruktosa

ilustrasi madu

Fruktosa merupakan salah satu jenis gula selain glukosa dan sukrosa. Seperti dikutip dari WebMD, fruktosa lebih sulit dicerna dibanding gula lain. Akibatnya, timbul gas, kembung, dan nyeri.

Fruktosa banyak terdapat pada pangan dengan label ‘fructose’ atau ‘fructose corn syrup’. Namun, secara alami fruktosa juga terdapat pada buah kering, madu, bawang merah, dan bawang putih.

4. Makan buru-buru

Menelan udara saat makan adalah hal yang biasa. Namun, terlalu banyak udara masuk bisa jadi penyebab perut kembung setelah makan.

Seperti dikutip dari Live Healthily, studi menunjukkan bahwa makan atau minum terlalu cepat membuat tubuh menelan lebih banyak udara. Sebagian udara akan dikeluarkan lewat sendawa, tapi sebagian lain masuk ke sistem pencernaan.

Banyak orang menganggap kekenyangan sebagai penyebab perut kembung setelah makan. Padahal, faktanya bukan cuma itu.

5. Rebahan setelah makan

Kebiasaan setelah makan memengaruhi perut kembung. Sebaiknya, hindari rebahan setelah makan untuk mencegah kembung.
Setelah makan, sebaiknya duduk dengan punggung tegak. Hal ini akan membantu mendorong udara ke atas kerongkongan dan keluar dari mulut. Berbaring hanya akan membuat udara atau gas mengalir ke usus kecil sehingga muncul rasa tidak nyaman.

6. Sembelit

Sembelit umumnya terjadi akibat gaya hidup dan asupan makanan. Sembelit dapat memicu kembung.

Kotoran yang seharusnya keluar menumpuk di usus besar sehingga makanan yang baru dicerna akan tinggal lebih lama di usus, menunggu untuk turun. Area usus mengembang untuk menampung makanan sehingga perut jadi kembung.

7. Serba lemak

Pangan serba digoreng memang praktis dan nikmat. Namun saat porsinya berlebihan, perut bisa kembung setelah makan.

Tubuh perlu waktu lebih lama untuk mencerna atau memecah lemak dibanding jenis makanan lain. Sebaiknya imbangi asupan agar tidak terlalu banyak porsi lemak.

8. Konsumsi makanan pemicu gas

Beberapa jenis makanan melepas banyak gas saat dicerna. Gasnya tidak berbahaya, tapi bisa memicu rasa tidak nyaman dan kembung.

Sayuran yang memicu kembung antara lain asparagus, brokoli, jamur, kubis, kembang kol, kacang merah, apel, pir, gandum utuh, dan kacang hitam.

Minuman pun bisa memicu gas seperti, jus apel, minuman soda, susu dan minuman manis.

Sumber : CNN [dot] COM