Prosedur operasi kerap memicu perlengketan usus. Apa itu perlengketan usus?
Menukil laman National Center for Biotechnology Information (NCBI), perlengketan usus adalah kondisi terbentuknya jaringan parut di antara usus. Biasanya, jaringan ini berkembang saat tubuh telah melalui proses penyembuhan akibat operasi, infeksi, trauma, dan radiasi.
Meski dianggap sebagai respons normal dari pembedahan, namun perlengketan usus bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit perut kronis, infertilitas pada wanita, hingga obstruksi usus.
Selain itu, perlengketan usus juga bisa membuat pasien berisiko saat harus menjalani prosedur operasi yang lain.
Apa saja gejala perlengketan usus?
Masyarakat perlu memahami soal apa itu perlengketan usus, termasuk juga soal gejala yang ditimbulkan,
Pada umumnya, sebagian besar kasus perlengketan sama sekali tidak menimbulkan gejala spesifik. Hanya saja, perlengketan kerap membuat usus berputar hingga menimbulkan rasa nyeri.
Rasa nyeri tersebut tak selalu langsung muncul setelah operasi. Nyeri bahkan bisa muncul bertahun-tahun setelah prosedur pembedahan dilakukan dan memicu obstruksi usus.
Jika telah sampai pada tahap obstruksi usus, maka ada beberapa gejala yang bisa ditimbulkan. Berikut di antaranya, mengutip laman Cleveland Clinic.
- sakit perut intens,
- kembung,
- mual dan muntah.
Obstruksi usus membuat makanan, cairan, udara, dan kotoran tak mampu melewati tubuh.
Perlu diketahui, obstruksi usus menjadi salah satu kondisi yang mengancam jiwa. Anda disarankan untuk segera mendapatkan bantuan medis jika mengalami beberapa gejala berikut:
- sakit atau kram perut yang parah,
- pembengkakan atau kembung yang signifikan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu perlengketan usus, Anda disarankan agar berkonsultasi dengan dokter.
Tak perlu khawatir, kebanyakan kasus perlengketan usus tidak memerlukan terapi dan bisa membaik dengan sendirinya.
Sumber : CNN [dot] COM