Akhir pekan lalu, Pentagon mengumumkan pihaknya sedang menyelidiki kebocoran informasi rahasia mengenai rencana perang di Ukraina. Dokumen penting itu tersebar melalui tangkapan layar (screenshot) yang nongol di internet dan tersebar luas melalui media sosial.
Kebocoran ini pertama kali dilaporkan The New York Times. Beberapa channel Telegram Rusia membagikan 5 screenshot dokumen yang terkait dengan invasi ke Ukraina pada 5 April lalu.
Lantas, dari mana asal-muasal kebocoran itu? Bellingcat menemukan bahwa dokumen ini pertama kali muncul di internet pada Maret lalu.
Sumbernya adalah Discord, platform media sosial yang populer di kalangan gamers. Selain itu, ada beberapa bukti yang memperlihatkan dokumen itu di-posting pada Januari lalu.
Menurut pemaparan beberapa komunitas Discord, banyak dokumen yang dibagikan di platform itu dalam beberapa bulan terakhir, dikutip Senin (10/4/2023).
Sayangnya, karena kabar ini meruak dan menjadi heboh, banyak channel Discord yang membagikan file dihapus. Ini menyebabkan penemuan sumber pertama makin sulit terdeteksi.
Untuk temuan dokumen rahasia di Discord pada Maret lalu, Bellingcat mengatakan fokus penyebaran terpusat pada konten game Minecraft dan akun fandom untuk YouTuber asal Filipina.
Pada 4 Maret 2023, ada 10 dokumen yang tersebar di Discord dalam server berjudul ‘Minecraft Earth Map’. Adapun dokumen-dokumen yang muncul diberi label ‘Top Secret’ (Rahasia Besar).
Salah satu yang dicurigai sebagai pembocor dokumen rahasia itu adalah server bernama ‘WowMao’. Mereka mem-posting dokumen rahasia pada 1 dan 2 Maret lalu.
Namun, menurut beberapa anggota komunitas Discord, ada yang lebih dulu mengunggahnya, yakni server bernama ‘Thug Shaker Central’. Server ini kerap berganti-ganti nama dan teridentifikasi pertama kali mengunggah dokumen rahasia pada 13 Januari 2023.
Hingga kini, Discrod belum berkomentar soal layanannya yang menjadi wadah kebocoran dokumen rahasia AS-NATO di perang Ukraina.
Dokumen rahasia itu kemudian melalang buana hingga sampai ke situs 4Chan, yakni pengepul meme. Setelah tersebar lebih luas, dokumen rahasia itu bisa ditemukan di mana-mana, mulai Telegram hingga Twitter.
Otoritas Ukraina yang diwakili Kepala Kantor Presiden, Mykhailo Podolyak, melalui channel Telegram mengatakan pihaknya percaya Rusia adalah biang kerok kebocoran dokumen rahasia itu.
Menurut dia, dokumen tersebut tidak autentik dan “tidak berkaitan dengan rencana nyata Ukraina” sekaligus dibuat berdasarkan “jumlah informasi fiktif yang besar.”
“Rusia sedang mencari cara untuk menyita informasi, mempengaruhi rencana skenario serangan balik Ukraina,” kata dia.
“(Mereka) mencoba menimbulkan keraguan, kompromi terhadap rencana sebelumnya dan menakut-nakuti lewat kewaspadaan mereka. Tetapi ini hanya permainan standar intelijen Rusia dan tidak lebih. Ini tidak ada kaitannya dengan rencana sesungguhnya Ukraina,” ia menambahkan.
Isi Dokumen Rahasia Perang AS-NATO yang Bocor di Internet
Kemunculan dokumen itu, entah asli atau palsu, telah menaruh lebih banyak fokus terhadap kapan serangan balik Ukraina yang terencana akan dimulai dan apakah, jika ada, yang diketahui kedua belah pihak tentang persiapan pihak lain untuk itu.
Satu foto yang beredar di kanal Telegram Rusia dan dikaji oleh CNN adalah sebuah foto salinan dalam bentuk cetak sebuah dokumen berjudul “US, Allied & Partner UAF Combat Power Build.”
Dokumen tersebut memuat susunan jumlah senjata pihak Barat yang sedang dimiliki Ukraina, perkiraan pengantaran sistem senjata tambahan, dan pelatihan yang telah atau akan diterima Ukraina terkait sistem tersebut.
Dokumen lain berjudul “Russia/Ukraine Joint Staff J3/4/5 Daily Update (D+370)” dan ditandai juga sebagai rahasia. Label J3 merujuk kepada direkturat operasional dari staf militer gabungan AS.
Sementara, J4 menangani logistik dan mesin, serta J5 terkait strategi yang diajukan, dan rekomendasi kebijakan serta rencana.
Lebih lanjut, dokumen ketiga yang juga dilabeli rahasia kelas atas merupakan sebuah peta yang menunjukkan status konflik per 1 Maret. Peta tersebut menunjukkan lokasi dan ukuran batalion Rusia dan Ukraina beserta jumlah kehilangan di kedua belah pihak.
Jumlah korban dalam dokumen tersebut lah yang diprediksi para pejabat Pentagon telah diedit. Pasalnya, mereka meyakini, jumlah korban di pihak Rusia lebih banyak daripada “16.000-17.500 yang gugur dalam pertempuran”, seperti yang tertera dalam dokumen tersebut.
Di sisi lain, dokumen itu pun mencantumkan jumlah warga Ukraina yang meninggal dunia yakni 61.00-71.500. Sama seperti jumlah korban di pihak Rusia, pejabat Pentagon meyakini jumlah di pihak Ukraina telah diedit untuk terlihat lebih banyak daripada estimasi mereka.