Ini Sinyal Ambisi TikTok Jadi Raja Online Shop di RI

0
165

Ambisi TikTok menguasai industri ecommerce di Indonesia makin terlihat jelas. Bahkan, bos besar TikTok datang langsung ke RI dan memilih bertemu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

CEO TikTok Shou Zi Chew kini sedang ada di Indonesia. Sebelum menggelar konferesi pers pada Kamis hari ini (15/6/2023), Shou kemarin Rabu (14/6/2023) lebih dulu sowan ke kantor Mendag.

Shou mengungkapkan kunjungannya ke Indonesia secara khusus ingin bertemu dengan Mendag untuk berterima kasih secara langsung.

Ia mengklaim izin yang dimiliki oleh TikTok Shop membuat perusahaan bisa menggaet 5 juta pelaku bisnis untuk berjualan lewat TikTok.

Dari 5 juta pedagang di TikTok, mayoritas adalah UMKM dan 2 juta di antaranya sudah membuka lapak di TikTok Shop.

“Saya ingin bekerja dengan regulator untuk memastikan bahwa TikTok akan aman untuk pengguna Indonesia. Salah satu harapannya adalah barang Indonesia dapat dijual tak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri melalui platform TikTok,” kata dia.

Shou berkomitmen untuk terus berkembang dan berinvestasi di Indonesia. Ia mengatakan Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting di dunia dan pasar terpenting kawasan Asia Tenggara.

Zulkifli mengatakan TikTok memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia, khususnya dalam mempercepat proses digitalisasi.

Dari 5 juta pedagang di TikTok, mayoritas adalah UMKM dan 2 juta di antaranya sudah membuka lapak di TikTok Shop.

“Saya ingin bekerja dengan regulator untuk memastikan bahwa TikTok akan aman untuk pengguna Indonesia. Salah satu harapannya adalah barang Indonesia dapat dijual tak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri melalui platform TikTok,” kata dia.

Shou berkomitmen untuk terus berkembang dan berinvestasi di Indonesia. Ia mengatakan Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting di dunia dan pasar terpenting kawasan Asia Tenggara.

Zulkifli mengatakan TikTok memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia, khususnya dalam mempercepat proses digitalisasi.

“Tidak hanya menjadi platform hiburan, TikTok juga berpengaruh besar terhadap ekosistem UMKM Indonesia. Kami senang, perkembangan digital seperti TikTok mempermudah pertemuan antara pembeli dengan produsen,” kata Zulkifli pada Shou, dikutip dari keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia.

TikTok Kejar Shopee-Tokopedia

TikTok memang dikabarkan memasang target ambisius untuk platform belanja online ‘TikTok Shop’ pada tahun ini. Transaksi penjualan (GMV) dipatok sampai US$ 20 miliar atau setara Rp 297 triliun, menurut sumber dalam perusahaan.

Angka itu jauh meningkat ketimbang GMV 2022 sebesar US$ 4,4 miliar. Optimisme TikTok berasal dari pertumbuhan signifikan di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Firma riset Insider Intelligence menyebut pengguna aktif TikTok di Asia Tenggara mencapai 135 juta hingga Q1 2023. Indonesia menjadi negara yang berkontribusi paling besar dengan basis pengguna 113 juta.

Potensi TikTok Shop tak bisa diremehkan pemain e-commerce lama seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Padahal, TikTok Shop baru hadir di Asia Tenggara pada 2021 lalu.

Menurut survei dari firma riset Cube Asia, pengeluaran pengguna di TikTok Shop membuat mereka mengurangi pengeluaran di Shopee dan Lazada.

Di Indonesia, Thailand, dan Filipina, pengeluaran pengguna di Shopee turun 51% karena alokasinya pindah ke TikTok Shop. Sementara di Lazada turun 45% dan di gerai offline anjlok 38%.

Secara spesifik di Indonesia, TikTok Shop mengantongi GMV US$ 2,5 miliar dalam periode 3 bulan di Q1 2023, menurut data Cube Asia.

Namun, GMV Shopee memang masih jauh di atas TikTok Shop. Sepanjang 2022m GMV Shopee mencapai US$ 73,5 miliar. Sementara itu, Lazada meraup GMV US$ 21 miliar.