Kualitas udara di sejumlah kota di Indonesia berstatus buruk dan tidak sehat pada Jumat siang (18/8).

Merujuk data situs pemantau kualitas udara IQAir per Jumat (18/8) pukul 11.39 WIB, Kota Terentang dan Mempawah di Kalimantan Barat menempati dua posisi teratas sebagai kota dengan polusi terburuk siang ini.

Indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Terentang berada pada level 183 AQI US.

Laporan dalam situs tersebut menyebut polutan utama udara di Terentang adalah Particulate Matter (PM) 2.5. Ini merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2,5 mikron (mikrometer).

Pengukuran konsentrasi PM 2.5 menggunakan metode penyinaran Beta dengan satuan mikrogram per meter kubik.

Situs IQAir menyatakan konsentrasi PM 2.5 di Terentang mencapai 117 µg/m³, 23,4 kali lipat di atas ambang panduan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization).

Cuaca di Terentang dilaporkan berawan dengan suhu 30 derajat Celsius dan tingkat kelembaban mencapai 44 persen. Angin di Terentang sekitar 6,2 km per jam dan tekanan udara 1.010 milibar (mb).

Sementara itu, indeks kualitas udara di Mempawah berada pada level 171 AQI US. Konsentrasi PM 2.5 di Mempawah 95,2 µg/m³.

Di peringkat ketiga ada Tangerang Selatan, Banten. Kualitas udara di Tangsel menurut situs itu masuk dalam kategori tidak sehat dengan skor 157 AQI US.

Berikutnya di posisi keempat ada Serang, Banten dengan skor 149 AQI US. Selanjutnya, Kota Bandung, Jawa Barat menggenapi posisi lima besar kota dengan kualitas udara buruk siang ini dengan skor 128 AQI US.

Surabaya duduk di posisi keenam dengan skor 124 AQI US, disusul Jakarta dengan skor 117 AQI US. Kualitas udara di dua kota tersebut masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok tertentu.

Selanjutnya, ada kota Badung, Bali di peringkat delapan dengan skor 101 AQI US, Jambi dengan skor 99 AQI US, dan Tangerang menutup posisi 10 besar dengan skor 99 AQI US.