India membatasi impor laptop, tablet, dan komputer pribadi, menurut pemberitahuan pemerintah pada Kamis (3/8). Kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan manufaktur lokal.
“Pengimporan barang tersebut akan diizinkan dengan menggunakan lisensi yang valid untuk impor terbatas,” demikian bunyi pemberitahuan tersebut.
Dari April hingga Juni 2023, impor elektronik India, yang meliputi laptop, tablet, dan komputer pribadi, mencapai $19,7 miliar, naik 6,25 persen secara tahunan. Impor elektronik berkisar antara tujuh persen hingga 10 persen dari total impor barang dagangan negara.
“Semangat kebijakan itu adalah untuk mendorong manufaktur ke India. Itu bukan sekadar mengajak, itu dorongan,” kata Ali Akhtar Jafri, mantan direktur jenderal di badan industri elektronik MAIT.
India telah lama berupaya mendorong manufaktur lokal dengan memberikan insentif terkait produksi di lebih dari dua lusin sektor, termasuk elektronik.
Pemerintah memperpanjang tenggat bagi perusahaan untuk mengajukan skema insentif manufaktur senilai $2 miliar untuk menarik investasi besar dalam memproduksi perangkat keras TI, yang mencakup produk seperti laptop, tablet, komputer pribadi, dan server.
Skema insentif adalah kunci ambisi India untuk menjadi pembangkit tenaga listrik dalam rantai pasokan elektronik global, dengan negara tersebut menargetkan produksi tahunan senilai $300 miliar pada 2026.
Dell, Acer, Samsung, LG Electronics, Apple, Lenovo, dan HP adalah beberapa perusahaan utama yang menjual laptop di pasar India dan sebagian besar diimpor dari negara seperti China.