Data Amerika Serikat Buktikan Generasi Milenial Berisiko Besar Terjangkit Covid-19

0
715

Ketika sebagian besar orang di seluruh dunia mengisolasi diri di rumah, sekelompok pelajar mabuk berpesta di sebuah pantai di Miami, Amerika Serikat.

Sejumlah muda-mudi mungkin merasa mereka tidak akan terjangkit virus corona. Namun apakah benar demikian?

Data terbaru tentang orang-orang yang terdampak virus corona di AS menampik anggapan itu. Data itu memperkuat kajian sebelumnya bahwa anak muda juga bisa terjangkit covid-19.

“Jika saya terkena corona, maka saya terdampak corona,” kata seorang pemuda berwajah kemerah-merahan kepada wartawan dalam video yang viral.

“Saya tidak akan membiarkan virus ini menghentikan saya berpesta,” ujar laki-laki muda tersebut.

Fenomena itu memunculkan asumsi tentang kegagalan pemerintah AS mensosialisasikan dampak virus corona kepada generasi muda.

Data awal tentang sejumlah kasus virus corona paling awal di AS sebenarnya menggambarkan ancaman nyata yang dihadapi anak muda.

Data terbaru

Hingga saat ini belum ada cukup penelitian terhadap pandemi virus corona yang secara rinci menyebut siapa saja yang terdampak dan bagaimana penyakit itu mempengaruhi kesehatan mereka.

Sejumlah estimasi data merinci orang-orang yang terjangkit virus corona berdasarkan usia. Sebagian besar perkiraan itu menyebut hanya sedikit anak muda yang akan dilarikan ke rumah sakit akibat virus tersebut.

Namun laporan resmi terakhir Pusat Kontrol Penyakit AS menyatakan bahwa jumlah anak muda yang bakal terjangkit virus corona bisa lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Sepanjang periode awal pandemi di AS, 20% orang yang terjangkit virus corona berusia 20-44 tahun. Adapun, jika dikelompokkan dalam rentang umur 20-54 tahun, persentasenya menjadi 38%.

Angka itu didapatkan dari penelitian terhadap 2.500 kasus corona pertama di AS.

Benar bahwa mayoritas orang yang terkena virus corona adalah mereka yang berusia lanjut.

Sebesar 14,8% kasus di seluruh dunia di kelompok umur 85 tahun ke atas berujung fatal. Sementara tingkat kematian di kelompok umur di bawah 40 tahun kurang dari 0,2%.

Meski begitu, muda-mudi yang terjangkit corona juga merasakan sakit yang sama seperti orang-orang lanjut usia.

Pusat Kontrol Penyakit AS melaporkan bahwa jumlah penderita corona dalam rentang usia 20-30-an tahun setara dengan pasien berumur 50-60an tahun.

Perawatan intensif

Bagaimanapun, jumlah penderita corona berusia muda yang berujung ke bangsal perawatan intensif rumah sakit lebih sedikit.

Data resmi menunjukkan, menyebut bahwa 12% penderita corona yang masuk ICU di Italia berusia 19-50 tahun. Data yang nyaris serupa juga muncul di Prancis.

Walau begitu, terdapat kritik terhadap data-data tersebut.

Profesor Marc Lipsitch di Harvard TH Chan School of Public Health mengaku terkejut dengan temuan Pusat Kontrol Penyakit AS tersebut.

Sejauh ini pemerintah AS baru mengetes tiga kelompok masyarakat, yaitu mereka yang sakit setelah kembali dari negara terjangkit corona, orang yang berinteraksi dengan pasien positif corona, dan mereka yang mengalami gejala.

Data itu pun, kata Lipsitch, dikumpulkan dengan berbagai metode. Akibatnya, data tersebut memunculkan kesimpulan yang membingungkan dan tidak mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

“Yang bisa kita pastikan adalah virus itu berdampak ringan pada orang muda, walau sebagian dari mereka mengalami kasus corona yang fatal,” ujar Lipsitch.

“Inilah alasan mengapa strategi meningkatkan imunitas di kelompok anak muda bukan pendekatan yang tepat. Ada banyak sekali orang dalam kelompok usia ini dan artinya banyak di antara mereka yang akan terjangkit,” tuturnya.

Kabar baiknya, jumlah anak dan remaja yang dilarikan ke rumah sakit karena corona sangat rendah.

Statistik dari berbagai negara menunjukkan, mereka yang berusia di bawah 19 tahun tidak terlalu terdampak, meski para ilmuwan belum menemukan alasan di balik fakta tersebut.

Dari beragam data yang kita lihat dari berbagai negara, jelas bahwa mereka yang berusia muda dan sehat bisa menyebarkan virus ini ke orang lanjut usia maupun ke mereka yang kesehatannya buruk.

Pesan yang disampaikan otoritas AS dan Badan Kesehatan Dunia jelas: cuci tangan anda, beraktivitaslah dalam jarak aman dengan orang lain, dan jangan berpesta di Pantai Miami.