Ahli Ungkap Penyebab Harimau Batuk Kering dan Positif Corona

0
686

Seekor harimau di kebun binatang Bronx, Amerika Serikat, dinyatakan positif terinfeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19. Selain berdasarkan hasil pemeriksaan, harimau bernama Nadia itu juga menunjukkan gejala batuk kering seperti manusia yang terinfeksi Covid-19.

Ketua Forum HarimauKita, Ahmad Faisal mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab harimau tersebut bisa tertular Covid-19. Dia mengaku belum ada penelitian yang benar-benar menjelaskan Covid-19 menular pada hewan.

Namun, dia menduga mutasi virus menjadi penyebab harimau tersebut tertular Covid-19. Sebab, dia berkata virus bisa bermutasi dari hewan ke manusia dan sebaliknya.

“Pada prinsipnya benar bahwa mutasi adalah sifat alami virus sehingga kemungkinan adanya penyakit yang disebabkan oleh virus di hewan bisa menular ke manusia dan juga sebaliknya dapat terjadi,” ujar Faisal, Rabu (8/4).

Faisal menuturkan hal penting yang jadi pelajaran pada pandemi Covid-19 ini adalah bagaimana manusia dapat bijak dalam membatasi pemanfaatan satwa liar yang tidak perlu, seperti menjadikan hewan peliharaan dan atau bahan konsumsi.

Dia berkata perilaku itu sebenarnya yang menjadikan manusia rentan terhadap risiko penularan penyakit seperti Covid-19 dan juga berbagai penyakit lainnya yang agen penyebabnya berada di satwa liar tersebut.

Lebih lanjut, Faisal juga enggan berkomentar secara ilmiah mengenai dampak yang akan ditimbulkan jika harimau terinfeksi Covid-19 karena minimnya informasi ilmiah. Namun, dia mengatakan ada kemungkinan harimau akan mengalami gejala serupa dengan manusia mengingat agen penularannya memiliki kesamaan.

“Prinsipnya jika agen penyebabnya sama, bisa saja menunjukkan gejala yang sama. Namun sama juga dengan manusia, tergantung ketahanan tubuh hewannya juga. Mari kita tunggu update informasi selanjutnya,” ujarnya.

Senada, peneliti pada Pusat Penelitian Biologi LIPI Herjuno Ari Nugroho mengaku belum dapat menyimpulkan apakah harimau yang positif Covid-19 bisa menularkan ke manusia. Dia berkata belum ada bukti yang kuat untuk penularan Covid-19 dari hewan ke manusia dan sebaliknya.

“Ini masih perlu kajian mendalam. Mengingat ini virus baru, sebaiknya kita menunggu hasil kajiannya,” ujar Herjuno kepada CNNIndonesia.com.

Herjuno juga mengatakan belum dapat memastikan apakah harimau yang terinfeksi Covid-19 akan memiliki gejala seperti manusia yang terinfeksi virus tersebut. Dia mengatakan hasil pengujian yang positif belum dapat mengindikasikan bahwa harimau terinfeksi atau terpapar.

“Sekali lagi ini virus baru. Namun apabila memang dapat menular ke hewan, terutama hewan lindungan, akan dapat mengancam kelestariannya. Terutama hewan di lembaga konservasi, seperti kebun binatang yang terdapat kontak antara manusia-hewan,” ujarnya.

Terkait dengan kondisi itu, dia menyarankan semua pihak untuk melakukan protokol pencegahan penularan ke hewan.

Sumber : CNN [dot] COM