Baru-baru ini, Tim peneliti Institut Fraunhofer berhasil menciptakan plastik yang dapat hancur dengan sendirinya. Plastik ramah lingkungan ini ditanamkan enzim khusus agar mudah terurai.
Enzim tersebut membuat plastik dapat hancur dengan sendirinya. Ini membuat plastik tersebut dapat hancur tanpa perlu dibakar pada suhu yang sangat tinggi. Karena memang secara umum, plastik diproses pada suhu lebih dari seratus derajat Celcius. Sebaliknya, enzim biasanya tidak dapat menahan suhu tinggi ini.
Para peneliti menggunakan pembawa anorganik untuk menstabilkan enzim. Pembawa itu bertindak sebagai semacam perlindungan untuk enzim.
“Kami menggunakan partikel anorganik, misalnya yang sangat berpori. Enzim mengikat pembawa ini dengan menanamkan di pori-pori. Meskipun ini membatasi mobilitas enzim, mereka tetap aktif dan mampu menahan suhu yang jauh lebih tinggi,” ucap Kepala departemen Biofunctionalized Materials and (Glyco)Biotechnology Fraunhofer, Ruben R. Rosencrantz.
Para peneliti memang tengah mencari cara untuk menerapkan enzim yang distabilkan tidak hanya pada permukaan plastik, tetapi juga dengan memasukkannya ke dalam plastik secara langsung.
Memang proses ini menjadi jauh lebih sulit. Teknik tersebut mampu mencegah tanda-tanda keausan pada permukaan material yang mempengaruhi fungsi plastik.
Dilansir dari situs resmi Institut Fraunhofer, para peneliti sudah mengevaluasi berbagai enzim, terutama protease sebagai enzim yang ditanamkan di plastik. Protease dinilai mampu memecah protein lain.
Kemampuan itu membuat plastik yang difungsikan oleh protease itu memiliki efek membersihkan sendiri. Meski demikian, para ilmuwan sedang menguji secara sistematis enzim lain juga. Misalnya, mereka sedang mencari enzim untuk mendegradasi plastik dan zat beracun.
Para peneliti memastikan bahwa enzim yang tertanam dalam produk tersebut tetap aktif. Ke depannya, mereka berencana untuk menguji dan lebih mengoptimalkan proses untuk penggunaan sehari-hari di berbagai aplikasi.