4 Kebiasaan Baik untuk Otak Saat Burnout

0
617

Burnout umumnya dipicu oleh situasi yang berhubungan dengan pekerjaan. Namun nyatanya, aspek kehidupan lain juga dapat memicu burnout. Mulai dari urusan rumah tangga, hubungan, hingga self-development bahkan dapat membuatmu jenuh dan burnout.

urnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tertekan, stres berkepanjangan yang dipicu pekerjaan.

Berikut langkah atau kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan otak saat mengalami burnout.

Untuk menyiasati kondisi ini, memanjakan diri atau self-reward kerap menjadi solusi cepat. Namun, memanjakan otak juga penting untuk dilakukan.

Pasalnya, kesehatan otak dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan, seperti halnya yang ditulis oleh Daniel Amen pada bukunya Change Your Brain: Change Your Life (Revised and Expanded).

“Kami memahami bahwa kondisi mental seseorang, termasuk burnout, memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan otaknya,” kata Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia, dalam keterangan pers yang diterima CNN.com.

Berikut langkah atau kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan otak saat mengalami burnout.

1. Cari kebahagiaan di sekitar

Sebelum kamu terlarut dalam perasaan burnout yang sedang melanda, ada baiknya kamu mencari kebahagiaan di sekitar.

Tidak perlu memutar otak, kamu bisa mulai dari melakukan hobi yang dulu membawa kebahagiaan untukmu. Atau mungkin keluar rumah sejenak untuk berjalan kaki dan menghirup udara segar.

2. Bangun rutinitas meditasi

Melalui kegiatan meditasi, otak akan dilatih untuk beristirahat sehingga mampu membantumu mengurangi stres dari rasa burnout.

Di saat yang bersamaan, kegiatan ini juga dapat membantumu untuk melatih daya fokus serta pengolahan emosimu.

Untuk memulai rutinitas ini, kamu bisa mencoba berbagai macam metode hingga menemukan cara yang paling cocok dan mendatangkan manfaat untukmu.

Cukup dengan meluangkan 10 menit setiap harinya, niscaya lambat laun kamu akan terbiasa bermeditasi. Setelah kamu semakin pandai, perpanjanglah durasi meditasi agar otakmu semakin terlatih.

3. Terapkan mindfulness dalam keseharian

Salah satu penyebab perasaan burnout adalah situasi yang monoton.

Hal tersebut bisa membuatmu jenuh sehingga hari-hari dijalani secara auto-pilot sehingga hari-hari dijalani secara terburu-buru dan tanpa istirahat.

Tanamkan pola pikir mindful atau kesadaran penuh atas apa yang kamu rasakan, lakukan, maupun keadaan yang sedang terjadi di sekitar. Melalui mindfulness, kamu akan belajar untuk fokus dengan apa yang ada di depanmu sehingga pikiran pun terasa tenang.

Terapkan juga pola pikir ini ketika kamu memilih menu santapan harian. Karena bagaimanapun, asupan nutrisi yang baik akan menyehatkan otakmu juga.

4. Gali potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup

Ketika sedang mengalami burnout, kerap kali kita merasa kehilangan arah. Sehingga, inilah waktunya untuk berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri tentang nilai dan tujuan hidup.

Sumber : CNN [dot] COM