Kendaraan minus supir (swakemudi) diperkirakan akan menjadi bisnis multimiliar dolar di China. Perusahaan-perusahaan otomotif pun berlomba merebut pasarnya, termasuk raksasa teknologi Baidu yang baru-baru ini menguji coba lebih dari 500 kendaraan swakemudi di Beijing dan kota-kota China lainnya.
Yang diujicoba Baidu adalah taksi robot yang disebut Apollo. Kendaraan tanpa pengemudi ini dioperasikan untuk mengangkut siapa saja yang ingin berkeliling kota dan bersedia membayar ongkosnya.
Baidu dan saingannya, Pony.ai, menerima lisensi pertama China pada bulan April untuk mengoperasikan taksi tanpa seorang pun di kursi pengemudi tetapi dengan pengawas keselamatan di kursi penumpang. Atau tepatnya, 18 bulan setelah raksasa teknologi AS Alphabet Inc. memulai layanan kendaraan swakemudi Waymo di Phoenix, Arizona, pada Oktober 2020.
Didirikan pada tahun 2000 sebagai operator mesin pencari, Baidu telah berkembang menjadi perusahaan yang mengembangkan kecerdasan buatan, chip processor dan berbagai terobosan teknologi lainnya.
Wei Dong, Wakil Presiden dan Chief Safety and Operations Officer di Baidu Intelligent Driving Group, mengatakan kendaraan swakemudinya membuat berkendaraan menjadi lebih murah, lebih mudah dan lebih aman.
“Ketika kendaraan dapat beroperasi sendiri tanpa bergantung pada manusia, ini dapat menciptakan nilai-nilai sosial di berbagai tingkatan. Tidak akan ada lagi pengemudi mengantuk, sementara jumlah kecelakaan parah yang disebabkan pengemudi yang buruk yang mengakibatkan kematian juga akan sangat berkurang,” jelasnya.
Saat ini operasi Apollo masih sangat terbatas. Layanannya hanya di kawasan sekitar 60 kilometer persegi di Yizhuang, sebuah distrik industri di pinggiran tenggara Beijing yang memiliki jalan-jalan lebar dan jarang dikunjungi pengendara sepeda atau pejalan kaki.