Awas Kecele, Berikut Cara Deteksi Oli Asli dan Palsu

0
482

Pemalsuan produk oli atau pelumas mesin kerap terjadi dan pengguna sepeda motor dan mobil yang tidak “ngeh” akan kecele dengan tampilan kemasan oli yang mirip dengan aslinya.

Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengambil untung dari pemalsuan. Padahal dampaknya sangat buruk bagi performa kendaraan, karena kualitas yang diberikan tidak sesuai dengan oli asli dari pabrikan.

Menjawab kerisauan konsumen berkaitan dengan maraknya oli palsu ini, Pertamina Lubricants punya jurus sendiri untuk mengamankan produknya dari pemalsuan yang merugikan konsumen.

Area Sales Supervisor Retail Region 3 PT Pertamina Lubricants, Dian Hardiana mengatakan, sebagian besar oli yang dipalsukan adalah jenis oli yang laris di pasaran. Ia mencontohkan di Pertamina Lubricants, Oli Enduro untuk motor dan Oli Prima XP untuk mobil.

“Jadi kita punya triknya sendiri. Kita sarankan pada konsumen agar jangan tergiur dengan oli berharga murah. Jadi pastikan beli oli di bengkel yang memang sudah recommended,” kata Dian di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dian menambahkan konsumen juga harus jeli dengan tampilan oli. Biasanya oli palsu secara tampilan fisik lebih menarik dan bagus dari oli aslinya. Padahal secara kualitas belum tentu sebagus kemasannya.

Identifikasi juga bisa dilakukan konsumen dengan mengecek base number oli tersebut. Hal ini paling mudah untuk mengetahui oli atau pelumas tersebut benar asli buatan pabrik atau hasil pemalsuan.

“Yang paling gampang bisa dilihat pada base number-nya. Biasa ada di tutup botol atau leher botol. Base number itu kita produksi pakai lazer, dia pasti simetris, berurutan dan rapi. Yang palsu biasanya bolong, nggak rata, dan nggak simetris,” terangnya.

Selain itu, oli atau pelumas Pertamina Lubricants juga sudah dilengkapi dengan QR-Code yang dipasang pada bagian tertentu kemasan. Pengaplikasian QR-code ini tentu tak dapat dipalsukan.

“Kita juga ada QR-code pada kemasan olinya. Kalau di kita, biasanya nomor QR-Code-nya random. Beda kalau palsu, biasanya nomornya cenderung sama karena karena hasil printing,” tutup Dian.

Sumber : CNN [dot] COM