Sinyal di Wilayah Bencana Seperti Natuna Belum Pulih, Apa Opsinya?

0
336

Jaringan telekomunikasi disebut belum juga pulih di titik tanah longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Radio amatir pun dinilai bisa jadi solusi sementara.

Sebelumnya, tanah longsor menimbun satu kampung di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Senin (6/3) siang. Data terbaru mengungkap 30 orang ditemukan meninggal.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengakui jaringan telekomunikasi belum pulih pasca-bencana itu.

“Komunikasi ini sangat vital. Saya sudah perintahkan. Karena satgas sudah terbentuk, Pak Bupati menjadi komandan satgas. Wakilnya Pak Dandim dan Pak Kapolres. Saya minta ini membereskan masalah komunikasi. Mengintegrasikan semua sarana komunikasi yang ada,” ucapnya, dikutip dari siaran pers BNPB, Kamis (9/3).

Suharyanto juga berharap kepada jejaring radio lokal seperti RAPI atau ORARI dapat membantu permasalahan jaringan telekomunikasi di sana. Sehingga komunikasi antar wilayah di dalam satu pulau tersebut dapat terhubung.

“Kalau ada komunikasi lokal seperti RAPI dan ORARI itu juga bisa digunakan agar lebih bagus lagi,” kata Suharyanto.

Dikutip dari situsnya, ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) merupakan “wadah bagi masyarakat yang memiliki hobby komunikasi radio dan teknik elektronika.”

“ORARI adalah organisasi tunggal bagi segenap Amatir Radio Indonesia yang bersifat mandiri, sosial, non-komersial dan non-politik.”

Sementara, RAPI merupakan organisasi komunikasi radio antar penduduk satu-satunya yang diakui dan disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai wadah resmi bagi pemilik Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk (IKRAP).

Dengan kata lain, ORARI lebih merupakan komunitas hobi ngoprek radio telekomunikasi, sementara RAPI fokus ke penggunaannya sebagai alat komunikasi alternatif.

Kedua pihak sama-sama memakai radio amatir yang berada di kisaran frekuensi tertentu.

Suharyanto melanjutkan BNPB ingin para pihak terkait mendukung pemulihan jaringan telekomunikasi di Serasan.

“Sinyal ini bisa koordinasi dengan XL dan Telkomsel, ya kalau di sini. Mudah-mudahan komunikasi lebih lancar,” ucapnya. “Harus segera. Kalau bisa hari ini sudah clear,” imbuhnya.

Desakan yang sama sempat dilontarkan oleh Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda. Ia mengaku kesulitan menangani bencana tanah longsor di saat sinyal hilang.

“Tolong push Telkomsel segera mengurus urusan signal di Serasan. Sudah 10 hari (sinyal) tidak baik, ini sudah emergency,” ujar dia, Selasa (7/3).

General Manager Network Service Assurance Regional Sumbagteng Telkomsel Artha Abimanyu mengatakan kondisi jaringan broadband Telkomsel di wilayah Serasan mengalami penurunan kualitas.

“Hal tersebut sebagai dampak adanya pemadaman pasokan listrik di sejumlah Base Transceiver Station (BTS),” ujar dia dalam keterangannya, Selasa (7/3).

Meski demikian, ia mengatakan “layanan SMS dan panggilan suara (voice) masih berfungsi dengan normal.”

“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan berupaya melakukan percepatan pemulihan jaringan broadband,” tuturnya, sambil menyebut soal upaya pembukaan akses ke beberapa titik BTS yang terdampak.

Sumber : CNN [dot] COM