Para ilmuwan untuk pertama kalinya menangkap bintang yang sedang menelan sebuah planet di mana bintang tersebut melakukannya dalam sekaligus, bukannya perlahan.
Para astronom melaporkan pengamatan mereka pada Rabu (3/5) tentang apa yang tampak sebagai gas raksasa seukuran planet Jupiter atau lebih besar dari ukuran planet tersebut yang dilahap oleh bintangnya. Bintang mirip matahari itu telah membengkak karena berusia tua selama ribuan tahun dan akhirnya menjadi sangat besar hingga menelan planet yang mengorbit di dekatnya.
Tampilan peristiwa itu mencerminkan apa yang akan terjadi pada Bumi saat matahari kita berubah menjadi raksasa merah. Kabar baiknya adalah hal itu tidak akan terjadi selama 5 miliar tahun ke depan.
Santapan galaksi ini terjadi antara 10.000 hingga 15.000 tahun yang lalu di dekat konstelasi Aquila ketika bintang tersebut berusia sekitar 10 miliar tahun.
Saat planet itu memasuki palka bintang, terjadi semburan cahaya panas yang cepat, diikuti oleh aliran debu tahan lama yang bersinar terang dalam energi inframerah dingin, kata para peneliti.
Meskipun sebelumnya sudah ada tanda-tanda bintang lain yang menelan planet serta dampaknya, itu adalah yang pertama kalinya proses semacam itu berhasil diamati, demikian menurut penelitian yang muncul di jurnal Nature.