Hidung mancung, mata besar, pipi dan dagu simetris, serta rambut panjang membuat Rachel Evans yang berusia 48 tahun menjadi manusia Barbie tertua di Inggris, bahkan dunia. Dia baru saja menjalani operasi plastik untuk yang ke-150 kalinya.
Evans mengaku berambisi untuk menjadi perempuan dengan operasi plastik tanpa cacat, dan menjadi boneka Barbie hidup.
Demi menjadi manusia barbie, Evans sudah menghabiskan 32 ribu poundsterling atau lebih dari Rp580 juta dalam 13 tahun terakhir untuk operasi plastik.
Operasi plastik yang baru saja dijalaninya, memakan biaya sebesar 500 poundsterling atau sekitar Rp9 juta untuk facelift. Operasi ini disebut berguna untuk menghambat penuaan. Ini merupakan operasi keenam yang dilakukannya tahun ini.
Sebulan sebelumnya, dia melakukan facelift non-bedah untuk menjaga wajahnya tetap kencang. Facelift merupakan prosedur perawatan dengan menggunakan jarum dan benang polydioxanine (PDO) yang dimasukkan ke wajah melalui sisi area telinga ke dekat bagian atas tulang pipi.
“Prosedur itu menyentak kulit kendor di sekitar pipi, mulut dan daerah rahang untuk menghasilkan ekspresi seperti boneka secara permanen,” kata Evans, dikutip dari Metro.co.uk.
Saking seringnya melakukan operasi plastik, Evans mengaku sudah kebal rasa sakit. Pemulihan yang biasanya berlangsung lama, hanya dijalani Evans sekitar dua hari saja.
Perempuan asal London Selatan ini juga telah berencana melakoni tujuh operasi plastik sebelum usianya memasuki kepala lima. Dia berencana melakukan operasi hidung, pengencangan leher, dan botoks.
“Saya terus mendapatkan operasi ini untuk menyempurnakan wajah agar terlihat seperti boneka plastik paling terkenal di dunia, Barbie,” kata Evans.
Menurut Evans, operasi yang dijalaninya penting untuk tetap terlihat muda dan cantik layaknya boneka Barbie.
Evans sedang berupaya menjadi manusia ‘paling plastik’ di dunia sebelum ulang tahunnya yang ke-50.
“Saya ingin menjadi wanita paling plastik di dunia pada saat saya berusia 50 tahun, jadi saya mencoba untuk tetap mengikuti prosedur perawatan,” ungkap Evans.
Sumber : CNN [dot] COM