CEO Twitter, Serikat Elon Musk menunaikan janjinya mengubah logo Twitter menjadi gambar logo Doge coin yang berupa anjing.

Hal itu diungkapkan Musk lewat akun Twitternya, sambil membagikan tangkapan layar yang isinya percakapan bahwa ia diminta untuk mengganti logo Twitter oleh pengikutnya.

“Sesuai apa yang dijanjikan,” ujar Musk lewat Twitternya, Selasa (4/4).

Perubahan pada logo itu tampak di sebelah kiri atas tampilan Twitter versi web. Biasanya, terdapat logo twitter berupa burung biru di sana, namun kali ini Musk mengubahnya menjadi gambar doge coin.

Aksi Musk itu mendapat tanggapan beragam dari warganet. Salah satu warganet dengan akun, Max Berger menyinggung janji Musk untuk mundur ketika ia kalah dalam pemungutan suara via Twitter.

“Masih ingat ketika Anda berjanji untuk mundur jika Anda kalah dalam pemungutan suara,” tulis Berger.

Sebelumnya, Musk pernah berjanji untuk mundur jika ia kalah dalam pemungutan suara via Twitter. Dalam pemungutan suara itu, Musk bertanya apakah ia harus mundur dari Twitter.

Hasilnya, kebanyakan warganet memilih jawaban Ya untuk pertanyaan tersebut. Namun, alih-alih mundur, Musk membela diri dengan menyebut belum menemukan pengganti yang pas untuk dirinya sebagai CEO Twitter.

Musk masuk ke Twitter usai merampungkan proses akuisisi tersebut pada Oktober lalu. Sejak itu, miliarder kelahiran Afrika Selatan tersebut tak berhenti membuat kontroversi.

Beberapa kontroversi yang dibuat antara lain pemecatan banyak karyawan Twitter hingga peluncuran fitur Twitter Blue. Dalam fitur tersebut, pengguna Twitter bisa mendapatkan centang biru jika membayar biaya langganan sekitar Rp120 ribu per bulan.

Kemunculan fitur itu sempat membuat khawatir banyak pihak. Pasalnya, centang biru sebelumnya hanya diberikan Twitter kepada akun-akun resmi atau figur terkenal, yang telah melalui proses peninjauan terlebih dahulu.

Lebih lanjut, Musk juga kerap menggunakan akunnya untuk menyindir perusahaan lain. Pada Januari lalu, Musk menyebut Instagram media sosial milik Meta itu membuat penggunanya depresi.

“Instagram membuat orang depresi & Twitter membuat orang marah. Mana yang lebih baik?” Kata dia, Senin (16/1).

Cuitan itu lantas dibanjiri sejumlah komentar pro dan kontra. Hingga kini, cuitan telah dilihat lebih dari 31,8 juta orang, 333 ribu likes dan hampir 30 ribu retweet.

Sejumlah warganet banyak yang menilai Twitter lebih baik dari Instagram lantaran pengaplikasian algoritma yang berbeda.