Kaum muda Muslim Inggris jadi relawan saat Natal

0
1156

Sejumlah kaum muda dari sebuah komunitas Muslim Inggris melangsungkan lagi kampanye untuk memerangi kesepian selama periode libur Natal dan tahun baru.

Asosiasi Pemuda Muslim Ahmadiyah (AMYA) Inggris menjalankan program ini setiap akhir tahun untuk membantu orang-orang yang rentan dan terisolasi.

Selama periode libur Natal dan tahun baru yang lalu, organisasi yang memiliki 8.000 anggota itu memberi makan kepada lebih dari 1.600 orang, menyumbangkan 336kg bahan makanan dan menyumbangkan lebih dari 100 ribu pakaian. Dan tahun ini mereka ingin berbuat lebih banyak.

Dalam proyek yang berlangsung di seantero Inggris itu, para anggota akan mengunjungi panti-panti penampungan dan perawatan, memberi makan para tunawisma dan menulis kartu Natal kepada ratusan orang.

Usman Khan, dari kelompok tersebut mengatakan: “Kampanye ini sangat penting bagi kami karena kami merasa bahwa hal ini menawarkan pelatihan dan pengembangan pribadi yang vital bagi anak-anak muda, untuk membantu membentuk mereka menjadi anggota masyarakat Inggris yang produktif, sadar, dan terintegrasi dengan baik.

“Hal ini juga memungkinkan kami untuk menunjukkan moto komunitas kami: Cinta untuk semua, kebencian tidak untuk seorang pun.

Salah satu cabang kelompok di Huddersfield, Yorkshire, memberi layanan taksi gratis untuk orang tua di kota itu pada Hari Natal.

Sekitar 100 relawan pergi ke rumah-rumah perawatan dan panti-panti penampungan, kemudian mengantar penduduk lanjut usia ke balai kota untuk menikmati makan malam Natal, sebelum membawa mereka pulang lagi dengan membawa makanan berlimpah.

Tapi para relawan bukan hanya untuk antar jemput belaka. Mereka juga menyajikan makanan, meluangkan waktu untuk bersama orang-orang sepuh dan melakukan apa yang mereka bisa untuk memutus siklus kesepian para orang tua dan tunawisma.

Adam Walker, wakil presiden asosiasi kaum muda Ahmadiyah itu mengatakan: “Kami mulai melakukan hal ini sekitar tujuh tahun yang lalu dan kami kemudian menyukainya.”

“Awalnya dianggap sebagai kewajiban yang harus dilakukan, namun anggota kami sangat larut bersama orang-orang itu, mereka membangun hubungan yang sejati dan kemudian mereka selalu menantikan acara ini,” katanya.

Nadeem Ahmed yang telah menjadi relawan selama tujuh tahun terakhir mengatakan bahwa semua itu didorong oleh imannya.

“Itulah yang diajarkan Islam kepada kami … untuk pergi dan membantu tetangga kita,” katanya. “Kami melakukannya dengan biaya sendiri, dengan uang dari kantong sendiri, untuk memberi senyum di wajah mereka.

“Bila Anda melihat senyum itu, Anda tahu bahwa Anda telah melakukannya dengan benar.”

Dan setelah seminggu perencanaan, Nadeem sangat bersemangat untuk melakukannya lagi tahun ini.

“Saya tidak sabar menunggu Hari Natal,” tambah Nadeem. “Kami memang tidak merayakannya, tapi kami menghormati semua kepercayaan dan orang-orang ini adalah tetangga kami, sahabat kami, dan kami sangat menikmati waktu yang dilangusngkan bersama mereka.”

Terjun ke jalan setelah salat

Setelah Natal usai, tidak ada istirahat bagi kelompok tersebut, karena mereka lamgsung mempersiapkan Hari Tahun Baru ketika 500 anggota di seluruh negeri akan berangkat setelah solat subuh dengan kantung-kantung sampah dan sapu untuk membersihkan jalanan setelah pesta dan perayaan malam hari sebelumnya.

Orang-orang dari berbagai agama diundang untuk bergabung, dengan tujuan untuk mendekatkan masyarakat yang berbeda-beda.

Farhad Ahmad mengatakan bahwa mereka berharap dapat memecahkan rekor mereka: 28 lokasi pemungutan sampah, menjadi lebih dari 30 lokasi di tahun ini.

Dia berkata: “Kami menjalani tahun baru sedikit berbeda, jadi kami bangun cukup segar di pagi hari dan tidak dalam keadaan mabuk!”

“Kami memulai tahun baru dengan salat Subuh. Kami melakukan ini sebagai bagian dari iman karena Islam mengajarkan kepada kami bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman dan merawat lingkungan.”

Tapi hal ini juga tentang menunjukkan kepada publik bagaimana “kehidupan sehari-hari” komunitas Muslim.

“Banyak orang memiliki persepsi tertentu tentang Islam yang didasarkan pada apa yang dilakukan beberapa individu,” kata Ahmad.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kami cinta damai dan ingin membantu masyarakat.”

Sumber : bbc.com