Milyuner teknologi Elon Musk telah keluar dari kelompok penelitian yang bekerja sebagai pengawas etika kecerdasan buatan.
Dalam sebuah posting blog, OpenAI mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil untuk menghindari konflik kepentingan karena perusahaan mobil listrik Mr Musk, Tesla, menjadi “lebih fokus pada AI”.
Dia telah menjadi salah satu kritikus AI yang paling dikenal, menekankan potensi bahaya.
Musk akan terus menyumbang dan memberi saran kepada kelompok tersebut.
Pada tahun 2014, Musk mengatakan bahwa AI adalah ancaman eksistensial terbesar manusia.
Dan pada 2017, dia mengatakan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa perlu bertindak untuk mencegah perlombaan membuat senjata robot pembunuh.
Dia mendirikan OpenAI pada bulan Desember 2015, sebagai perusahaan nirlaba yang bekerja untuk AI yang “lebih aman”.
OpenAI baru-baru ini berkontribusi dalam laporan “Malicious Use of Artificial Intelligence”, yang memperingatkan bahwa AI dapat dieksploitasi oleh negara-negara nakal, penjahat dan teroris.
Dalam posting blog, OpenAI mengatakan dalam beberapa bulan mendatang, akan muncul isu dan kebijakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa AI “menguntungkan semua umat manusia”.
Ini juga mengumumkan beberapa pendatang baru di bidang AI, termasuk pengembang video game Gabe Newell dan pendiri Skype Jaan Tallin.