Penjualan Toyota Avanza sejak diluncurkan pertama kali di 2003, menjadi mobil yang paling laris di pasar nasional dan tak pernah ditundukkan merek lain. Namun ceritanya berbeda pada Februari 2018 lalu.
Berdasarkan data wholesales yang berhasil kami kulik, penjualan Xpander mencapai 7.400 unit. Sementara untuk Toyota Avanza, turun dari angka penjualan 7.543 unit menjadi 6.773 unit.
Naiknya penjualan LMPV Mitsubishi ini jadi angka fantastis di awal tahun, mengingat prediksi pasar otomotif tanah air diperkirakan naik, cenderung tipis. Hal ini tercermin dari wholesales Xpander yang ada di bulan sebelumnya sebesar 7.079 unit.
“Angka penjualan yang terus naik, ini sudah sesuai dengan ekspektasi kami. Karena pemenuhan permintaan di pasar semakin besar, kemudian angka produksi yang terus kami tingkatkan. Faktor lainnnya soal kepercayaan konsumen dan jaringan yang semakin luas,” ujar Head of Sales & Marketing Region 2 Department, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Amiruddin kepada medcom.id
Adanya selisih 464 unit mobil ini menjadi angka yang cukup mengejutkan. Terlebih penurunan penjualan Avanza yang terlampau besar. Saat ini, medcom.id masih berusaha menghubungi pihak Toyota untuk mengkonfirmasi soal strategi mereka menghadapi penurunan penjualan di segmen yang mereka andalkan itu.
Meski belum tentu kalah untuk angka retail sales, namun Toyota patut waspada peralihan tren keinginan konsumen akan sebuah mobil keluarga. Mitsubishi berhasil ‘mencatut’ wholesales jadi bukan tak mungkin mereka benar-benar menguasai pasar low MPV tanah air dari mulut sang penguasa pasar ini sejak lama.