Gojek bekerja sama dengan perusahaan konsultan manajemen Solidiance akan melakukan uji coba 10 sepeda motor listrik menggunakan skutik Viar Q1 di Jabodetabek.
Uji coba ini ini dilakukan untuk uji kelaikan dan mengukur efisiensi biaya sepeda motor listrik dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
Diharapkan uji coba ini juga sekaligus membuat masyarakat bisa merasakan penggunaan sepeda motor listrik sehingga membangun kepercayaan masyarakat kepada kendaraan listrik.
Dilansir dari halaman resmi Viar, skuter listrik Viar Q1 memiliki baterai lithium-ion maintenance free (MF) 60 v 20 Ah. Estimasi umur baterai ini sekitar 600 sampai 800 kali pengisian dengan kapasitas maksimum 2 kWh.
Pengguna harus mengganti baterai ini dalam waktu kurang lebih dua tahun. Harga baterai itu sendiri kisaran Rp5 juta sampai Rp6 juta.
Baterai yang diadopsi Viar Q1 diklaim mampu diisi sampai penuh dengan durasi lima sampai tujuh jam. Baterai skuter listrik ini bisa melakukan pengisian ulang dengan menerima daya 220 volt, atau bisa melakukan pengisian ulang di instalasi listrik rumah.
Daya tempuh maksimal Viar Q1 sampai baterai kosong adalah 60 kilometer. Dengan daya tempuh ini, estimasi pengguna Viar Q1 harus mengisi baterai hingga penuh minimal sehari sekali.
Dengan kapasistas baterai sebesar 2 kWh, jarak yang bisa ditempuh sejauh 60 kilometer. Artinya 1 kWh bisa digunakan untuk menempuh 30 kilometer. Sebagai acuan, tarif listrik untuk rumah tangga Ro 1.352 per kWh, pengguna hanya menghabiskan uang sebesar Rp3 ribu untuk menempuh jarak 60 kilometer.
Viar Q1 memiliki berat 78,5 kg. Frame Viar Q1 berbahan steel dengan dimensi panjang 1.680 mm, lebar 690 mm dan tinggi 1.220 mm. Dalam situs resminya, Viar dibanderol dengan harga Rp 17 juta.
Penggunaan motor Viar Q1 dalam kerja sama ini diharapkan mampu mengurangi polusi dari emisi transportasi yang telah menyumbang 32 persen total polusi di Indonesia. Selain itu Viar Q1 juga diharapkan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan energi terbarukan.
Peraturan harus segera mendukung penerapan kendaraan listrik agar sejalan komitmen Pemerintah Indonesia pada Conference of Parties (COP) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Khususnya CO2 sebesar 29 persen pada tahun 2030. Kendaraan listrik ini dianggap mampu berkontribusi pada komitmen penurunan emisi yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam COP pada tahun 2015 di Paris, Prancis.
Catatan redaksi: Paragraf 6 artikel ini diubah pada Jumat (13/7) pukul 10:48 WIB atas koreksi narasumber. Sebelumnya tertulis “Baterai skuter listrik ini memiliki spesifikasi 220 volt, atau bisa melakukan pengisian di instalasi listrik rumah”. Paragraf tersebut diubah karena terdapat kesalahan persepsi redaksi.