Merosotnya nilai tukar rupiah memberikan dampak pada harga penjualan ponsel pintar di Indonesia. Xiaomi yang baru saja meluncurkan Redmi 6 dan 6a mengatakan sebisa mungkin pelemahan rupiah tidak akan menaikkan harga ponsel.
Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi mengakui melemahnya rupiah ini memang memberikan dampak ke semua sektor industri di berbagai negara. Steven berjanji Xiaomi akan terus menjaga harga bagi para konsumen
“Saya rasa lemahnya rupiah berpengaruh ke semua negara atau industri. Kita mencoba untuk tetap menjaga harga, kami tidak ingin membebankan itu ke konsumen,” kata Steven di hotel Raffles, Jakarta Selatan, Selasa (4/9).
Saat dikonfirmasi kembali apakah Xiaomi akan melakukan penyesuaian harga, Steven mengatakan sulit untuk menjawabnya. Sebagai informasi, pada April 2019 Redmi 5A harganya dinaikkan menjadi Rp 1,1 juta.
Padahal saat peluncuran, Redmi 5 dibanderol Rp999 ribu. Perubahan angka ini seiring melemahnya angka rupiah pada bulan April itu.
“Susah untuk menjawabnya, namun kami mencoba yang terbaik,” kata Steven
Xiaomi baru baru ini meluncurkan ponsel penerus Redmi 5, yaitu Redmi 6 dan 6A. Redmi 6 dibanderol dengan harga Rp2 juta (RAM 3GB dan ROM 32GB), sedangkan untuk varian RAM 4GB dan ROM 64 GB dibanderol Rp2,4 juta. Redmi 6a dibanderol seharga Rp 1,25 juta dengan RAM 2GB dam ROM 16GB.
Saat berita ini diturunkan, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.927 per dolar.