Sekitar 11 anak telah dipindahkan ke Australia dari pusat migran Nauru untuk mendapatkan perawatan medis.
Langkah itu dilakukan di tengah laporan krisis kesehatan mental di pulau Nauru, yang telah lama menjadi permasalahan dan ada tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Negara kepulauan Pasifik kecil ini adalah lokasi pusat pengerjaan di lepas pantai Australia yang kontroversial.
Australia telah dikritik karena menahan pekerja migran yang memiliki masalah kesehatan mental di Nauru.
Anak-anak itu bergabung dengan lebih dari 600 orang di Australia di pengungsian sementara dari penahanan lepas pantai, menurut laporan.
Diperkirakan menjadi salah satu kelompok terbesar yang akan ditungsikan sejak penahanan lepas pantai dimulai pada tahun 2013.
Menteri Dalam Negeri Michael Pezzullo mengatakan, suaka permanen di Australia tidak akan diberikan kepada mereka yang dipindahkan untuk perawatan medis karena dapat mendorong terjadinya perilaku buruk, termasuk menyebabkan kerugian serius untuk memicu pengungsian.
“Perawatan di Australia benar-benar tersedia bagi mereka yang membutuhkannya,” katanya, Senin.
Baru-baru ini perhatian terfokus pada pekerja migran anak di Nauru, yang menderita masalah kesehatan mental yang telah menyebabkan kasus-kasus menyakiti diri sendiri, kata kelompok dokter, Médecins Sans Frontières.