Hyundai mengumumkan pengembangan sistem kantong udara multi-tabrakan (multi-collision airbag system) yang secara signifikan disebut meningkatkan keselamatan penghuni kabin dari berbagai tabrakan.

Kantong udara multi-tabrakan dikembangkan berdasarkan kecelakaan dengan kasus bertumbukan berkali-kali -setelah kecelakaan pertama- yang melibatkan benda sekitar seperti pohon, tiang listrik dan kendaraan lain menunjukkan terjadi dalam tiga dari setiap 10 kecelakaan.

Ada tiga dari 10 kecelakaan mobil yang melibatkan banyak tabrakan, menurut survei ada 56.000 kecelakaan mobil yang terjadi di Amerika Serikat dari tahun 2000 hingga 2012, kata Hyundai, mengutip data dari National Automotive Sampling System.

Mengaca pada kasus itu maka pengemudi dan penumpang butuh perlindungan kedua setelah tumbukan pertama terjadi. Sistem multi-collision airbag tersebut dirancang sedemikian rupa untuk meminimalkan terjadinya cedera saat terjadi kecelakaan kedua.

Sistem airbag yang canggih segera siap untuk mereaksi tabrakan selanjutnya setelah mendeteksi tabrakan awal, yang dalam kasus tertentu tabrakan ringan tidak cukup menjamin kantong udara mengembang.

“Jika tabrakan pertama adalah tabrakan kecil tetapi kendaraan terus menyala dan bertabrakan dengan sesuatu yang lain, seperti pohon atau lampu jalan, sistem airbag mengoptimalkan dirinya untuk melindungi pada tabrakan berikutnya,” kata juru bicara perusahaan.

Ini adalah pertama kalinya bagi produsen mobil Korea Selatan untuk mengembangkan sistem airbag multi-crash, kata pernyataan itu.

Sistem airbag ada yang tidak mengembang setelah itu dideteksi sebagai tabrakan kecil, padahal dampak selanjutnya kadang melibatkan kekuatan yang lebih besar dan dapat menyebabkan cedera serius.

Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp, mengatakan rencana mereka akan menerapkan sistem kantong udara canggih untuk mobil-mobil keluaran terbaru.