Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengaku tidak dapat menghindari kemungkinan perang sipil di tengah krisis ekonomi dan politik yang melanda Negaranya.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh salah stasiun tv swasta Salvados, minggu 3 februari 2019. Nicolas Maduro ditanyakan apakah perang sipil dapat meletus sewaktu – waktu di Venezuela.”Saat ini tidak ada seorang pun yang dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti” Ujarnya.
“Semua tergantung dari level kegilaan dan agresivitas dari kekaisaran utara dan para sekutu di Barat,” lanjut dia, merujuk pada Amerika Serikat. Selama ini, Maduro menuduh AS (Donald Trump) berusaha mendorong terjadinya kudeta di Venezuela.
Nicolas Maduro menyatakan tidak ada seorang pun yang dapat ikut campur dalam urusan permasalahan yang terjadi di Venezuela. Ia mengaku siap berjuang sekuat tenaga untuk melindungi negaranya.
Sementara itu Juan Guaido, pemimpin oposisi yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Maduro, mengaku akan terlebih dahulu meringankan penderitaan warga Venezuela. Ia berencana membangun koalisi internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke negaranya.
Selain soal Trump, Maduro juga menyinggung mengenai ultimatum yang telah dilayangkan kepada dirinya oleh sejumlah negara Eropa. Dalam ultimatum itu, Eropa berencana mengakui Guaido, kecuali jika Maduro menggelar pemilihan umum.