Head of Strategy and Innovation Lab Ovo Abraham Viktor mengklaim saat ini telah memiliki 115 juta pengguna di 300 kota di seluruh Indonesia. Abraham juga menyebut saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan 200 ribu merchant.
Ke depan, ia mengatakan Ovo akan fokus agar bisa digunakan di lebih banyak pedagang kaki lima (PKL) dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Merchant tersebar di 300 kota, dari Sumatera hingga Papua. Ovo sudah berada di 115 juta ponsel pintar di Indonesia,” ujar Abraham saat peluncuran fitur Ovo PayLater di Jakarta, Jumat (10/5).
Fokus Ovo kali ini sejalan dengan misi perusahaan untuk bisa melayani pembayaran digital dan mendorong inklusi keuangan. Mengingat saat ini ada lebih dari 50 persen penduduk Indonesia yang tidak mendapat akses produk perbankan.
Menyoal aspek keamanan dari peretasan, Abraham meyakinkan Ovo telah menerapkan standar keamanan aplikasi. Hal ini diungkapkan untuk menjawab masalah maraknya aksi peretasan yang berujung pada pencurian data pribadi pengguna.
Abraham memastikan sistem keamanan Ovo selalu diaudit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) setiap tahunnya. Tentu dengan catata jika terbukti tidak aman, maka lisensi Ovo akan dicabut
“Teknisi keamanan kami ada 200 lebih dan kami menerapkan standar keamanan internasional. Secara perusahaan kami diatur oleh OJK dan BI. Setiap tahun kami diaudit dan salah satunya adalah keamanam,” tandasnya.