Panglima militer Ethiopia dan tiga pejabat senior lain tewas ditembak dalam upaya kudeta di kawasan Amhara.
Panglima militer, Jenderal Seare Mekonnen, ditembak mati oleh pengawalnya sendiri di rumahnya di ibu kota Addis Ababa.
Sebelumnya, presiden negara bagian Amhara, Ambachew Mekonnen, terbunuh di ibu kota negara bagian ini, Bahir Dar.
Kepala keamanan Amhara, Brigjen Asamnew Tsege, dituding berada di balik upaya kudeta.
Juru bicara Perdana Menteri Abiy Ahmed kepada BBC mengatakan, dirinya tidak dalam situasi berbahaya dan keadaan di Amhara berangsur stabil. Ia mengatakan beberapa orang telah ditahan.
Merespons insiden, pihak berwenang mematikan internet di seluruh penjuru negeri.
Kekerasan etnis telah melanda Amhara dan daerah lain dalam beberapa tahun terakhir.
PM Ahmed telah muncul di TV mengenakan seragam militer untuk mengecam serangan itu.
Sejak pemilihannya tahun lalu, Abiy berusaha mengakhiri penindasan politik dengan membebaskan tahanan politik, menghapus larangan pendirian partai politik dan menuntut pejabat yang dituduh melakukan pelanggaran HAM.
Departemen Luar Negeri AS memperingatkan stafnya di Addis Ababa untuk tetap berada di dalam gedung.
Apa yang kita ketahui tentang serangan itu?
Jenderal Seare tewas bersama jenderal lainnya, Gezai Abera, setelah dibunuh oleh pengawal yang kini ditahan, kata kantor perdana menteri.
Di Amhara, sang gubernur tewas bersama penasihat senior Ezez Wasie, sementara jaksa agung wilayah itu terluka.
Lake Ayalew telah ditunjuk sebagai pelaksana tugas gubernur di kawasan itu.
“Upaya kudeta di Amhara bertentangan dengan konstitusi dan upaya ini ditujukan untuk mengacaukan perdamaian di kawasan itu,” demikian pernyataan kantor PM.
“Upaya ilegal ini harus dikutuk oleh semua orang Etiopia dan pemerintah federal memiliki kapasitas penuh untuk mengalahkan kelompok bersenjata ini.”
Warga di ibu kota Amhara, Bahir Dar, melaporkan mereka mendengar suara tembakan keras.