Kejahatan Perang di Irak dan Afghanistan: Pemerintah dan Militer Inggris Dituduh Menutupi Pembunuhan

0
987

Pemerintah dan militer Inggris dituduh menutup kejahatan perang berupa pembunuhan warga sipil oleh tentara Inggris di Afghanistan dan Irak.

Penyelidikan program Panorama BBC dan surat kabar The Sunday Times dilakukan dengan mewawancarai 11 detektif Inggris yang menyebutkan bahwa mereka menemukan bukti kuat terkait kejahatan perang.

Tentara harus dikenai tuntutan atas pembunuhan itu, kata sumber di lingkaran dalam.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan mereka menolak tuduhan tak berdasar terkait langkah menutupi kejahatan perang itu.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan kepada BBC, “semua tuduhan, yang disertai bukti, telah diteliti”.

Ia mengatakan “keseimbangan” diambil terkait keputusan apakah perlu atau tidak menyelidiki tuduhan kejahatan perang.

Bukti baru muncul dari Tim Sejarah Irak terkait Tuduhan, Iraq Historic Allegations Team (IHAT), yang meyelidiki tuduhan kejahatan perang oleh tentara Inggris selama pendudukan Irak, serta Operasi Northmoor, yang menyelidiki tuduhan kejahatan perang di Afghanistan.

Tidak ada kasus yang berujung pada dakwaan

Pemerintah Inggris memutuskan untuk menutup IHAT dan Operasi Northmoor, setelah Phil Shiner, seorang kuasa hukum yang mengajukan lebih dari 1.000 kasus ke IHAT dituduh membayar orang di Irak untuk mencari klien.

Ia kemudian dilarang melakukan berbagai hal terkait kasus hukum.

Tetapi mantan detektif dari IHAT dan Operasi Northmoor mengatakan langkah terhadap Phil Shiner digunakan sebagai alasan untuk menutupi penyelidikan kejahatan perang.

Tidak ada kasus yang diselidiki oleh IHAT atau Operasi Northmoor berujung pada langkah dakwaan.

Seorang detektif IHAT mengatakan kepada Panorama, “Kementerian Pertahanan tidak ada rendana untuk menuntut tentara dengan pangkat apa pun, kecuali bila sangat perlu dan mereka tidak dapat mencari jalan keluar.”

Mantan detektif lain mengatakan korban kejahatan perang sangat kecewa.

“Saya menggunakan kata menjijikkan. Dan saya benar-benar kasihan terhadap keluarga-keluarga itu karena…mereka tidak mendapatkan keadilan.”

Panorama memeriksa kembali bukti kasus-kasus tuduhan kejahatan perang.

Salah satu kasus yang diselidiki IHAT adalah penembakan seorang polisi Irak oleh tentara Inggris dalam patroli di Basra pada 2003.

Raid al-Mosawi ditembak di gang kecil saat ia keluar dari rumah dan meninggal karena luka-lukanya. Insiden itu diselidiki oleh komandan Inggris, Mayor Christopher Suss-Francksen.

Dalam waktu 24 jam, Mayor Suss-Francksen menyimpulkan penembakan itu sesuai prosedur karena polisi Irak itu melepaskan tembakan terlebih dahulu dan tentara menembak karena membela diri.

Laporannya menyebutkan tentara Inggris lain menyaksikan penembakan dan memastikan bahwa polisi Irak menembak terlebih dahulu.

Para detektif IHAT menyelidiki kasus itu selama dua tahun dan mewawanara 80 tentara Inggris, termasuk tentara yang disebutkan menyaksikan penembakan. Namun tentara itu menyebutkan ia tidak berada di lokasi.

Dalam pernyataan kepada IHAT, keterangan tentara itu bertolak belakang dengan laporan Mayor Suss-Francksen.

“Laporan ini tidak akurat dan seolah saya adalah saksi mata. Ini tidak benar,” katanya.

Tentara itu mengatakan ia hanya mendengar satu tembakan yang menunjukkan bahwa polisi Irak tersebut tidak melepas tembakan sama sekali.

Informasi ini juga dipastikan oleh saksi mata lain yang diwawancara oleh IHAT.

Para detektif menyimpulkan bahwa tentara yang menembak Raid harus dituntut karena membunuh polisi Irak dan Mayor Suss-Francksen harus didakwa karena menutupi apa yang terjadi.

Namun jaksa militer belum menyeret siapapun ke pengadilan.

Kuasa hukum Mayor Suss-Francksen mengatakan, “Klien saya belum melihat materi IHAT dan belum dapat berkomentar terkait bukti yang dikumpulkan penyidik IHAT dan juga belum mengetahui mengapa bukti itu tidak cukup untuk menuntut seorang tentara berdasarkan hukum Inggris.”

Operasi di Afghanistan

Operasi Northmoor dibentuk pemerintah pada 2014 untuk menyelidiki dugaan 52 kasus pembunuhan di Afghanistan.

Namun Operasi Northmoor ditutup oleh pemerintah sebelum detektif dari polisi militer mewawancara para saksi utama di negara itu.

Seorang detektif Northmoor mengatakan,”Saya tidak akan menghentikan pekerjaan sampai saya berbicara kepada kedua belah pihak. Bila satu tugas dihentikan dan yang dimiliki hanya keterangan dari Inggris, tentu ini bukan investigasi namanya?

“Pandangan saya adalah setiap kematian perlu diperiksa dan hukum perlu ditegakkan.”

Menteri Pertahanan Dominic Raab mengatakan kepada BBC, bahwa semua “tuduhan yang memiliki bukti telah diteliti”.

Kementerian pertahanan mengatakan operasi militer dilakukan sesuai dengan hukum dan tuduhan itu telah diselidiki secara ekstensif.

“Penyelidikan dan keputusan penuntutan tidak tergantung dari Kementerian Pertahanan dan melibatkan pertimbangan pihak luar dan legal,” kata juru bicara kementerian kepada BBC.

“Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati semua kasus yang diajukan, badan penuntutan yang indenpenden memutuskan untuk tidak mengajukan dakwaan,” tambahnya.

“Klaim BBC telah diajukan kepolisian dan pihak penuntut yang tetap terbuka untuk mempertimbangkan tuduhan-tuduhan yang ada,” katanya lagi.

Sementara Menteri Pertahanan Dominic Raab juga mengatakan Inggris menginginkan “pertanggung jawaban bila ada kesalahan”.

Ia mengatakan, “Apa yang kami lakukan adalah menjamin bawah klaim tak benar atau klaim tanpa bukti tidak mengarah ke kecurigaan, kecurigaan kepada orang yang telah melakukan tugas negara selama bertahun-tahun, dan untuk itu kita perlu memiliki keseimbangan.”

Raab menolak berkomentar saat ditanya apakah klaim seperti ini baru dia dengar. Namun dia mengatakan pihak penuntut untuk militer Inggris merupakan “unit yang paling keras di dunia.”

Sementara itu, seorang kuasa hukum yang mewakili sejumlah tentara yang diselidiki oleh IHAT, menyebut klaim kejahatan perang itu sebagai tuduhan yang “cacat hukum, tak berdasar, dan bias.”

Hilary Meredith, ketua kantor hukum Hilary Meredith Solicitors, mengatakan klaim itu “memburu tentara yang telah berjasa” dengan tuduhan “yang tidak kredibel”.

Ia menambahkan,”Phil Shiner, yang menjadi dalang berbagai klaim palsu, diberhentikan dengan alasan yang tepat – ia dinyatakan bersalah atas dakwaan termasuk tidak jujur terkait saksi mata palsu tentang tindakan tentara-tentara Inggris.”