Indosat Ooredoo mengatakan jaringan generasi kelima 5G bisa dengan mudah diterapkan di Indonesia. Hanya saja pemerintah belum menyediakan frekuensi untuk menggelar layanan 5G.

“Jadi apa alasan kita belum memulai 5G di sini, sesederhana karena regulator belum siap,” ujar Chief Technology & Information Officer Indosat Ooredoo Dejan Kastelic saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/12).

Dejan menjelaskan teknologi Indosat sesungguhnya bisa mendukung penerapan 5G. Selain itu, Dejan mengatakan Indosat selalu membahas soal kecukupan jaringan melalui BTS yang tersambung ke kabel fiber optik atau biasa dikenal dengan istilah fiberisasi.

Dejan menjelaskan fiberisasi ini akan mendukung penerapan jaringan 5G.

“Semua alat-alat yang kita kembangkan saat ini, bisa digunakan untuk 5G,” katanya.

Senada dengan Dejan, CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan Indosat sesungguhnya telah memiliki pengetahuan dan teknologi untuk menerapkan 5G.

Hanya saja, penerapan jaringan 5G juga masih terkendala absensi ekosistem yang mendukung 5G.

“Balik lagi ke masalah yang ada di Indonesia, hingga saat ini kita belum memiliki ekosistem yang bagus untuk 5G,” kata Ahmad.

Ahmad mengatakan salah satu bagian dari ekosistem yang belum mendukung adalah frekuensi serta model bisnis 5G. Ia mengatakan kedua hal ini belum jelas diatur dengan jelas di Indonesia.

Oleh karena itu, Ahmad mengatakan Indosat fokus untuk mendistribusikan jaringan 4G ke seluruh penjuru Indonesia. Ia juga yakin operator lain memiliki fokus yang sama dengan Indosat.

“Jadi, sampai dua hal ini jelas, kita akan siap menerapkan 5G. Yang sekarang kita bisa katakan ialah kita hanya akan fokus di 4G,” ujarnya.