Antara sukses dan gagal, ada yang namanya kerja keras. Itulah yang dialami oleh Rifki Fadil. Di usianya yang masih muda ia tak mau hanya berpasrah pada nasib.
Sejak empat tahun terakhir, Rifki bekerja di restoran yang cukup terkenal, Bakmi Bangka 99. Bekerja di cabang yang ada di kawasan Setiabudi, Jakarta, yang membedakan pria 25 tahun itu dengan karyawan lain adalah soal inisiatif.
Melihat saingan warung makan yang terus menjamur, membuat Bakmi Bangka 99 sepi pelanggan. Tak mau hal itu terus terjadi, atas inisiatifnya sendiri, Rifki lantas mendaftarkan restoran tersebut ke GrabFood. Dengan harap membantu meningkatkan penjualannya. Bahkan semua persyaratan ia yang urus sendiri.
Tak hanya itu, promosi pun dilakukan Rifki demi menggaet banyak pelanggan.
“Selain pelanggan yang datang langsung, sekarang banyak juga pesanan yang datang dari GrabFood. Setelah mendaftarkan menjadi resto GrabFood rata-rata penjualan Bakmi Bangka 99 meningkat 40-60 persen,” ujar Rifki seperti yang dikutip dari media sosial Grab Indonesia.
Seakan tak cukup, inisiatif lain yang dilakukan Rifki adalah mendaftarkan Bakmi Bangka 99 ke GrabKios. Sejak saat itu, bahan-bahan untuk membuat bakmi dibeli lewat GrabKios yang membuatnya lebih cepat dan praktis dalam melayani pelanggan.
Berkat inisiatifnya meningkatkan penjualan restoran melalui platform GrabFood, berawal dari karyawan biasa, sekarang Rifki menjadi karyawan paling diandalkan dan menjadi tangan kanan langsung dari pemilik restoran.
Rifki membuktikan bahwa kerja keras dan inisiatif melalui inovasi teknologi bisa memberikan dampak yang positif bagi diri sendiri sekaligus orang di sekitarnya.