Wabah penyakit yang terjadi dalam dua dekade terakhir telah memakan korban sebanyak lebih dari 200.000 jiwa di seluruh dunia. Wabah penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Coronavirus, virus influenza, Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), dan wuhan novel coronavirus (Wuhan-nCoV).
Kuman berbentuk virus ini bersifat menular melalui udara (airborne infectious disease) yang berarti penularan terjadi akibat bersin, batuk, dan kontak dengan selaput lendir (mukosa) dari penderita atau sumber infeksi ke orang yang tidak terinfeksi.
Respons tubuh orang yang terinfeksi virus tersebut merupakan reaksi radang untuk melawan infeksi sehingga timbul keluhan berupa demam, sesak, rasa lemah, gangguan kesadaran, hingga menyebabkan kematian.
Upaya yang bisa dilakukan masyarakat umum untuk mencegah perkembangan wabah penyakit ini, antara lain memakai alat pelindung diri (APD), vaksinasi, menjaga kebersihan, serta menjalankan pola hidup sehat dan gizi seimbang.
Pengetahuan dasar mengenai gejala penyakit menular melalui udara sangat diperlukan supaya masyarakat umum dapat mendeteksi gejala yang timbul sehingga pertolongan yang tepat dapat segera dilakukan.
Apa itu penyakit menular melalui udara?
Penyakit menular melalui udara (airborne infectious disease) adalah penyakit menular yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung yang diperantarai oleh medium udara statis, udara mengalir, maupun permukaan barang.
Penularan langsung terjadi apabila penderita atau sumber penularan menyebarkan partikel mikroorganisme penyebab penyakit melalui batuk atau bersin yang langsung masuk melalui permukaan hidung, mulut, dan mata orang yang tertular.
Penularan tidak langsung terjadi apabila partikel kuman tersebut berada di ruang dengan udara statis atau menempel di permukaan barang, kemudian mengalami kontak dengan orang yang tidak tertular menjadi tertular.
Apa saja penyebab penyakit ini?
Penulis pada kesempatan ini membahas penyakit menular melalui udara penyebab Wabah yang terjadi di dunia dalam dua dekade terakhir, yaitu infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Coronavirus, virus influenza, Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), dan Wuhan Novel Coronavirus (Wuhan-nCoV).
Kuman penyebab penyakit ini adalah virus, terutama jenis virus influenza A dan coronavirus. Virus influenza A merupakan penyebab wabah flu babi (H1N1 dan H3N2) dan flu burung (subtipe H5) yang terjadi pada 2009-2010. Coronavirus merupakan penyebab wabah SARS, MERS-CoV, dan Wuhan-nCoV yang masing-masing terjadi pada 2002-2004, 2012, dan 2019-2020.
Apa saja sumber penyakit ini?
Penyakit ini pada prinsipnya bersumber dari manusia dan hewan. Asal muasal, replikasi, dan mutasi virus telah diketahui terjadi di dalam tubuh hewan, seperti pada babi dan unggas (virus influenza); dan unta, kelelawar, serta luwak (coronavirus).
Replikasi dan mutasi umum terjadi pada virus untuk beradaptasi sehingga bila sebelumnya virus hanya menyebar antarhewan, akan terjadi penyebaran virus antara hewan dengan manusia, dan pada akhirnya terjadi penyebaran virus antarmanusia.
Mengapa terjadi wabah penyakit ini?
Replikasi dan mutasi virus bertujuan agar virus bertahan hidup, yang berakibat semakin merugikan kesehatan pembawa (carrier) yang dihinggapi virus tersebut. Kunci dari memutus penyebaran virus adalah dengan membasmi virus tersebut.
Kebiasaan buruk seperti memasak makanan tudak matang sempurna menyebabkan virus tidak mati dan bertahan hidup di tubuh makhluk hidup yang mengonsumsi makanan tidak matang tersebut.
Kebiasaan lain seperti kebersihan dan sanitasi tempat tinggal serta lingkungan yang buruk juga memudahkan penyebaran virus. Mobilitas manusia modern yang tidak lagi mengenal batas geografis juga mengakibatkan penyebaran virus bisa terjadi di seluruh dunia.
Apa saja faktor yang menyebabkan penyakit ini?
Faktor risiko, seperti usia tua, kehamilan, terdapat penyakit penyerta, obesitas morbid, kontak dengan unggas sakit atau mati, kebiasaan jajan, tidak menggunakan masker, dan aktif merokok, dilaporkan berhubungan dengan perkembangan penyakit yang semakin memberat dan kejadian kematian selama terjadi wabah ini.
Riwayat bepergian dari daerah yang sedang terjadi wabah juga menjadi pertimbangan seseorang mengalami penyakit menular melalui udara, seperti yang terjadi pada SARS, MERS-CoV, dan Wuhan-nCoV.
Bagaimana gejala penyakit ini?
Gejala penyakit menular melalui udara berhubungan dengan respons radang tubuh sebagai perlawanan terhadap virus yang hinggap. Gejala tersebut tidak khas, tetapi sering ditemui gejala-gejala seperti demam, sakit kepala, batuk, sesak, rasa lemah, dan gangguan kesadaran.
Gejala-gejala ini rata-rata terjadi setelah 5-14 hari setelah tubuh dihinggapi virus dari sumber penularan. Perkembangan gejala tersebut dapat terjadi perlahan maupun memberat dengan cepat.
Bagaimana pencegahan penyakit ini?
Penyakit menular pada prinsipnya adalah kemampuan daya tahan tubuh terhadap virus yang hinggap. Penurunan daya tahan tubuh menyebabkan manusia rentan terhadap penularan dan menyebabkan sakit. Hal-hal yang mempengaruhi daya tahan tubuh, antara lain status gizi yang baik, kebugaran, keadaan lingkungan sekitar yang baik, dan kebersihan yang baik.
Pola hidup bersih dan sehat adalah yang utama dalam mencegah penyakit menular. Hal ini dapat dimulai dengan langkah sederhana, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali melakukan kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri, misalnya sebelum dan sesudah menyeka bagian tubuh yang mengandung selaput mukosa (mata, hidung, mulut).
Tubuh juga perlu makanan bergizi seimbang dan beristirahat dengan baik. Sediakan selalu alat dan bahan sebagai pelindung diri untuk mengurangi kemungkinan tertular oleh penyakit, seperti masker hidung dan cairan antiseptik.
Vaksinasi diperlukan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus, walaupun vaksin untuk coronavirus belum tersedia dan vaksin influenza yang beredar di pasaran tidak sepenuhnya efektif menghadapi virus flu babi dan burung. Vaksin dapat membantu tubuh mencegah penyakit menular lainnya yang memperberat penyakit menular melalui udara.
Apa yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini?
Uraian di atas diharapkan dapat membantu bagaimana Anda dapat menemukan kasus yang diduga adalah penyakit menular melalui udara.
Apabila Anda menemukan atau mengalami gejala-gejala tersebut di atas, terdapat riwayat bepergian ke tempat sedang terjadi wabah, terdapat faktor risiko yang memperberat penyakit, langkah pertama Anda adalah segera menemui dokter dan petugas kesehatan untuk memastikan kejadian yang dihadapi atau dialami termasuk penyakit menular melalui udara atau bukan, sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat.
Keamanan diri dengan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan menjaga kebersihan tubuh selama berhadapan dengan kondisi tersebut tidak boleh terlupakan.