Selama pandemi Corona ini banyak kondisi keuangan perusahaan yang memburuk karena tak bisa beroperasi. Namun nasib Nintendo berbeda dengan perusahaan-perusahaan tersebut.
Saham Nintendo terus meningkat sejak pandemi Corona dimulai, dan saat ini valuasi Nintendo sudah mencapai USD 62 miliar, lebih tinggi dibanding bank terbesar di Jepang, peritel, dan lainnya, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (23/6/2020).
Menurut para analis, terus melonjaknya valuasi Nintendo ini merefleksikan jumlah penjualan Switch yang terus meningkat, dan diperkirakan akan mencapai 75 juta unit pada akhir tahun finansial mereka, yaitu pada Maret 2021.
Saham Nintendo pun baru naik 2,8%, mencapai USD 467 per lembarnya. Ini adalah pertama kalinya saham mereka menyentuh angka tersebut sejak Nintendo merilis Wii pada 2008. Meningkatnya nilai saham ini juga diperkirakan terjadi karena Nintendo akan mengungkap lini game mereka untuk musim liburan 2020 ini.
Switch memang bukan konsol baru karena sudah dirilis sejak empat tahun lalu. Namun sejak pandemi Corona yang membuat sejumlah negara melakukan lockdown, penjualannya kembali meningkat. Bahkan harga Switch pun sampai melonjak karena stoknya yang terbatas.
David Gibson dari Astris Advisory Japan menyebut Nintendo mendapat keuntungan dari pandemi karena semakin banyak orang yang bermain game dan membeli game digital. Pasarnya akan sedikit menurun karena beberapa negara sudah mengendurkan lockdown-nya, namun itu juga menguntungkan bagi Nintendo karena artinya mereka bisa menggenjot produksi konsolnya tersebut.