Aplikasi di Playstore tidak menjamin bahwa mereka tidak mengandung Malware

0
647
Ilustrasi. (Foto: Google)

Charles Lim, Pakar IT dan Ahli Keamanan Digital dari Swiss German University mengatakan 30 persen aplikasi di PlayStore telah disusupi malware. Angka itu keluar berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya.

“Jadi pertama, kita sudah melakukan penelitian bahwa aplikasi playstore pun, sekitar 30 persen aplikasinya masih mengandung malware,” jelasnya saat acara webinar yang digelar Gojek, Selasa (13/10).

Lebih lanjut dia mengatakan, bentuk dari malware yang ‘disuntikan’ ke dalam PlayStore bermacam-macam. Dari yang mulai sederhana sampai yang tak bisa ditolerir.

“Dari sederhana yang menampilkan iklan sampai kepada yang parah adalah mengunci kita punya smartphone,” ungkap dia.

Ketika smartphone telah berhasil dikuasai, maka si peretas tak tanggung-tanggung akan meminta uang tebusan dalam bentuk bitcoin. Kalau tidak serahkan, informasi di dalam smartphone itu tidak akan dikembalikan bahkan akan diexpose.

“Ini sungguh-sungguh sangat berbahaya bahkan bisa memalukan individu tersebut,” jelasnya.

Maka itu, dia menyebutkan bahwa PlayStore sekalipun tidak menjamin 100 persen aman. Kewaspadaan dari diri sendiri merupakan benteng terbaik menghindari masuknya malware ke perangkat.

“Tapi kita harus hati-hati. Ini tidak bisa kita hindari sebab sulit namun harus waspada. Sehingga bisa terproteksi data pribadi kita,” terang dia.