Tahun 2020 merupakan tahun yang menantang bagi semua orang di Bumi. Meski berada di tengah pandemi global, ilmuwan tetap berhasil melakukan berbagai lompatan di dunia sains, termasuk memahami dunia di luar planet ini.
Sepanjang tahun 2020, banyak negara meluncurkan misi luar angkasa dengan berbagai tujuan. Mulai sekedar menerbangkan astronaut ke International Space Station (ISS) sampai menggali asteroid jutaan kilometer jauhnya.
Berikut enam misi luar angkasa bersejarah sepanjang tahun 2020, yang dirangkum detikINET dari Mashable, Senin (28/12/2020).
1. Tiga Misi Menuju Mars
Pada bulan Juli lalu, tiga negara meluncurkan misi ke Mars dalam waktu yang berdekatan. Uni Emirat Arab, China dan Amerika Serikat masing-masing meluncurkan misi menuju Planet Merah dengan tujuan yang berbeda dan diperkirakan akan tiba pada Februari 2021.
Uni Emirat Arab meluncurkan misi Hope yang membawa wahana pengorbit. Misi ini akan mempelajari atmosfer Mars, dan diharapkan membantu ilmuwan memahami bagaimana planet yang dulunya hangat dan basah bisa menjadi dingin dan sangat kering.
China meluncurkan misi Tianwen-1 yang membawa wahana pengorbit, pendarat dan penjelajah. Robot penjelajah ini dilengkapi dengan berbagai instrumen untuk mempelajari lingkungan Mars, termasuk medan magnet, komposisi bebatuan dan air di bawah tanah. Jika misi ini berhasil, China akan menjadi negara ketiga yang mendarat di Mars setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Sedangkan AS lewat NASA mengirimkan misi Mars 2020 yang terdiri dari robot penjelajah Perseverance dan drone helikopter Ingenuity. Kedua wahana ini akan menjelajahi Kawah Jezero untuk mencari tahu apakah dulunya pernah ada kehidupan di Mars.
Misi ini juga akan mengumpulkan beberapa sampel untuk dibawa pulang ke Bumi. Robot Perseverance juga dilengkapi dengan instrumen untuk merekam suara lingkungan di Mars.
2. NASA dan SpaceX Luncurkan Astronaut dari AS
Sejak program pesawat ulang alik dihentikan pada tahun 2011, NASA selalu bergantung pada Rusia untuk mengirimkan astronaut ke ISS. Tapi dengan bantuan roket Falcon 9 dan kapsul Crew Dragon milik SpaceX, NASA berhasil mengantarkan astronaut ke luar angkasa dari tanah AS untuk pertama kalinya sejak tahun 2011.
NASA dan SpaceX pertama kali meluncurkan misi uji coba Demo-2 pada bulan Mei dengan mengantarkan astronaut Bob Behnken dan Doug Hurley menuju ISS.
Setelah misi Demo-2 berhasil, NASA dan SpaceX kemudian meluncurkan misi operasional pertamanya pada bulan November. Misi ini membawa tiga astronaut NASA dan satu astronaut Jepang yang bergabung dalam Expedition 64 di ISS.
3. China Pertama Kali Bawa Pulang Sampel Bulan
Pada akhir November, Chinese National Space Administration (CNSA) meluncurkan misi CHang-e 5 ke Bulan untuk mengumpulkan sampel bebatuan. Misi ini terdiri dari empat bagian untuk menyelesaikan manuver yang berbeda yaitu pengorbit, pendarat, penaik, dan modul reentry untuk membawa pulang sampel ke Bumi.
Chang’e 5 tiba di Bulan pada 1 Desember dan kembali ke Bumi pada 16 Desember dengan membawa sampel Bulan. Begitu sampai, sampel ini langsung diberikan kepada ilmuwan untuk diteliti.
Misi ini menandakan pertamanya kalinya sampel Bulan dibawa pulang ke Bumi dalam empat dekade, sejak berakhirnya misi Luna 24 milik Uni Soviet pada tahun 1974. China juga menjadi negara ketiga yang membawa pulang sampel Bulan setelah AS dan Uni Soviet.
4. OSIRIS-REx Mengambil Sampel Asteroid Bennu
Sampel lainnya yang akan segera tiba di Bumi adalah sampel dari asteroid Bennu yang dikumpulkan oleh misi OSIRIS-REx yang diluncurkan NASA. Ilmuwan memilih Bennu sebagai target bukan hanya karena jaraknya yang cukup dekat dengan Bumi tapi juga komposisinya yang tidak banyak berubah sejak hari-hari awal terbentuknya tata surya.
Asteroid ini juga memiliki warna yang sangat gelap, artinya kaya akan karbon, salah satu material penyusun kehidupan. Ilmuwan berharap dengan meneliti sampel ini mereka bisa mengetahui apa yang terjadi di masa lalu saat tata surya baru terbentuk.
OSIRIS-REx berhasil menggali sampel Bennu pada Oktober lalu. Tapi kita harus menunggu cukup lama, karena sampel ini baru akan kembali ke Bumi pada tahun 2023.
5. Hayabusa2 Bawa Pulang Sampel Asteroid Purba
OSIRIS-REx bukan satu-satunya misi yang mencoba menyampel asteroid. Sebelumnya ada misi Hayabusa2 yang diluncurkan badan antariksa Jepang menuju asteroid Ryugu.
Misi Hayabusa2 pertama kali diluncurkan tahun 2014 dan berhasil mencapai asteroid Ryugu pada 2018. Sejak tiba di tujuannya, wahana antariksa ini menghabiskan 18 bulan mengelilingi targetnya dan melakukan observasi dari jauh.
Tidak seperti OSIRIS-REx, Hayabusa2 tidak hanya mengumpulkan sampel. Misi ini membawa empat robot penjelajah kecil yang memiliki tugas masing-masing seperti mengambil foto dan video, mengumpulkan data tentang komposisi asteroid dan mengirimkan data tentang gravitasi di Ryugu.
Sampel asteroid yang dibawa Hayabusa2 mendarat di Australia pada 6 Desember lalu. Sampel yang dibawa itu diharapkan akan mengungkap banyak hal, mulai sejarah tata surya hingga asal mula kehidupan.
6. Penemuan Tanda Kehidupan di Venus
Ini lebih mengarah ke penemuan dibanding misi luar angkasa, tapi temuan ini tetap sangat menarik. Pada September lalu, tim ilmuwan yang dipimpin oleh ahli astrobiologi dari Cardiff University Jane Greaves menerbitkan studi tentang ditemukannya gas fosfin di atmosfer Venus.
Temuan ini sangat menarik karena gas fosfin hanya bisa tercipta jika ada sumber kehidupan, jadi temuan ini menguatkan argumen tentang kemungkinan adanya kehidupan di atmosfer Venus.
Tim Greaves menggunakan data dari dua teleskop radio yaitu James Clerk Maxwell Telescope (JCMT) dan Atacama Large Millimeter Array (ALMA). Setelah banyak ilmuwan yang meragukan temuan ini, tim Greaves melakukan analisis ulang dan menemukan kesalahan saat memproses data dari ALMA.
Mereka kemudian menyimpulkan bahwa gas fosfin memang ada di atmosfer Venus, tapi kadarnya lebih sedikit dari yang mereka perkirakan.