Aplikasi media sosial khusus audio Clubhouse lagi naik daun usai dipopulerkan pendiri Tesla, Elon Musk. Pamor makin merebak lantaran Musk bercuit mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin berdiskusi di Clubhouse pada Minggu (14/2).
Clubhouse adalah aplikasi yang dikembangkan Alpha Exploration Co. dan telah diluncurkan pada Maret 2020. Alpha diketahui telah disiram investasi oleh raksasa modal ventura Andreessen Horowitz senilai US$12 juta atau sekitar Rp168 miliar.
Kegunaan Clubhouse
Beda dari aplikasi perpesanan lain, pengguna Clubhouse cuma bisa mengirim pesan suara, tanpa video, tanpa teks, dan tanpa gambar. Clubhouse sejauh ini hanya bisa digunakan pengguna iOS, versi Android disebut sedang dikembangkan.
Aplikasi ini eksklusif sebab untuk bergabung seseorang harus mendapat undangan dari pengguna lain. Hal ini membuat Clubhouse hanya dapat diakses oleh orang-orang atas rekomendasi dan undangan dari pengguna sebelumnya.
Dikutip Aljazerra, aplikasi ini seperti podcast yang disiarkan secara langsung, namun yang membedakan pengguna lainnya bisa ikut berbicara. Clubhouse tidak menyediakan kolom untuk menggunggah foto, video dan status.
Topik yang dibahas di Clubhouse di antaranya teknologi, sains, buku, kesehatan, politik dan ekonomi. Ruang obrolan mencakup orang terkenal hingga kelompok kecil.
Beberapa tokoh dunia telah bergabung dalam aplikasi tersebut. Politisi asal Jerman, Bodo Ramelow mengaku kerap bermain gim Candy Crush di ponselnya selama rapat online penanganan pandemi Covid-19 dengan kanselir Jerman, Angela Merkel.
Selain itu, pendiri Facebook Mark Zuckerberg telah muncul di platform Clubhouse pada minggu lalu membahas tentang teknologi masa depan.
Clubhouse mulai diterima banyak orang, namun ada juga yang menolak. Aplikasi ini sudah diblokir di China karena dianggap media yang kerap digunakan untuk membahas topik tabu, seperti protes demokrasi di Hongkong dan penahanan massal Muslim Uighur di Xinjiang. Hal ini dinilai bertentangan dengan sensor pemerintah China.
Dikutip dari TechCrunch, Clubhouse telah mendapatkan kritik di Amerika Serikat karena kurangnya proteksi penyalahgunaan.
Sumber : CNN [dot] COM