Merek otomotif asal Jerman, Volkswagen, disebut tengah mencari mitra asal China terkait proyek pengembangan mobil terbang. Menurut perusahaan mobil terbang bakal menjadi langkah selanjutnya setelah teknologi mengemudi otomatis tanpa campur tangan pengemudi atau self-driving.
“Kami sedang mencari mitra dalam industri ini untuk mengidentifikasi kemungkinan untuk melakukan industrialisasi mobil terbang,” kata Volkswagen dalam keterangannya dikutip dari CNN, Rabu (10/2).
Penjajakan Volkswagen di China cukup masuk akal, sebab negara itu menjadi pasar potensial bagi merek tersebut. Di samping itu China sebagai negara dengan penjualan mobil terbesar di dunia.
Sedangkan kabar rencana proyek mobil terbang Volkswagen di China muncul saat mereka membuat dorongan besar ke dalam mobil listrik.
Perusahaan sebelumnya menghasilkan lebih dari tiga kali volume kendaraan listrik berbasis baterai pada 2020 jika dibandingkan pada 2019. Sementara pengiriman hibrida plug-in melonjak 175 persen jadi 190.500 unit.
Sedangkan pada sebuah wawancara, Kepala Volkswagen China Stephan Wöllenstein mengatakan kepada ketua Volkswagen Herbert Diess, bila perusahaan juga berencana mengembangkan drone yang dapat dilisensikan.
Hal ini dinilai akan membantu berpartisipasi bakal pasar masa depan untuk mobilitas individu di mana seseorang akan lebih mengandalkan udara, bukan jalan raya.
Tidak hanya Volkswagen, saat ini sudah banyak perusahaan otomotif hingga transportasi, serta teknologi yang melakukan riset untuk membuat mobil terbang di dunia.
Misalnya Uber dan Hyundai (HYMTF) yang sudah meluncurkan rencana untuk taksi terbang listrik.
Kemudian perusahaan seperti Porsche (POAHF), Daimler (DDAIF) dan Toyota (TM) yang mendukung startup bakal industri electric vertical takeoff and landing (eVTOL).
Selanjutnya perusahaan Jepang Sky Drive Inc. melakukan demonstrasi publik pertama di Jepang tentang kendaraan terbang dan masih banyak lagi.