Alphabet perusahaan induk Google telah merilis hasil pendapatan pada kuartal keempat tahun fiskal 2020 di mana angkanya terbilang mengejutkan.

Perusahaan dilaporkan telah menghasilkan USD 56,9 miliar pada kuartal yang berakhir pada 31 Desember. Angka tersebut meningkat 23% dari USD 46,1 miliar pada tahun lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Chief Financial Officer Ruth Porat mengatakan total pendapatan tersebut didorong oleh layanan Search dan YouTube. Lantaran aktivitas konsumen dan bisnis yang pulih.

Ini melanjutkan tren pertumbuhan pendapatan pada kuartal terakhir, saat Alphabet melaporkan telah menghasilkan USD 46,2 miliar dibandingkan dengan USD 40,5 miliar dari periode yang sama pada tahun 2019.

Dari total pendapatan USD 56,9 miliar, masing-masing layanan menghasilkan uang sebesar USD 52,9 miliar berasal dari Google, USD 3,8 miliar dari Google Cloud, sementara USD 196 juta diperoleh dari divisi lainnya. Secara total, Alphabet menghasilkan USD 182,5 miliar pada tahun 2020.

Pada kuartal keempat tahun 2020, pendapatan “Google Search & Other” mencapai USD 31,9 miliar, sementara iklan YouTube meraup USD 6,9 miliar.

Dilansir detiKINET dari Engadget, lewat panggilan telepon dengan pers dan investor sore ini, CEO Sundar Pichai merangkum beberapa pengumuman terbaru perusahaan.

Ini termasuk aplikasi Google Pay yang didesain ulang, kemitraan multi-tahun antara Android Auto dan Ford, fitur Maps baru, dan akhirnya menutup akuisisi Fitbit.

Di YouTube, Pichai mengatakan perusahaan telah melihat ada dua tren penting: video live dan pendek. Dia mengatakan bahwa lebih dari setengah juta saluran disiarkan langsung di YouTube untuk pertama kalinya tahun lalu dan bahwa video di pemutar Shorts baru menerima tiga setengah miliar penayangan setiap hari.

Meskipun Alphabet mengalami penurunan pendapatan pada kuartal kedua tahun 2020 karena dampak pandemi, Alphabet jelas bangkit kembali dengan kinerja yang kuat.

Porat mengatakan sangat senang dengan kinerja kuartal keempat kami yang luar biasa setelah tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Setelah kemunduran substansial pada awal pandemi, belanja merek mulai pulih pada kuartal ketiga. Kami melihat akselerasi belanja merek yang signifikan pada pendapatan Jaringan YouTube pada kuartal keempat”. Jelas Chief Business Officer Philip Schindler.

YouTube terus mendapatkan banyak penayangan dan pengiklan ingin sekali menempatkan merek mereka di depan semua mata penonton.