Pengembang game konsol Sony dilaporkan menghentikan penyewaan dan penjualan film lewat PlayStation Store, mulai 31 Agustus 2021 mendatang. Namun, pengguna masih dapat menonton konten video PlayStation yang dibeli meski fitur tersebut ditutup.
“Kami memutuskan untuk tidak lagi menawarkan penjualan dan rental film serta TV melalui PlayStation Store mulai tanggal 31 Agustus 2021,” ujar Vanessa Lee, Kepala Bisnis Video Sony Interactive Entertainment, mengutip dari situs resmi PlayStation, Kamis (4/3).
Lebih lanjut Sony mengatakan pihaknya keluar dari bisnis Video-On-Demand (VOD) setelah lebih dari satu dekade karena melihat banyak pengguna PlayStation yang mengadopsi layanan streaming video gratis dan berlangganan.
“Di SIE, kami berusaha keras untuk memberikan pengalaman hiburan terbaik bagi para penggemar PlayStation, itu berarti mengembangkan penawaran kami seiring dengan perubahan kebutuhan pelanggan,” tulis Vanessa Lee.
Sony menutup toko video digitalnya setelah pertumbuhan dua digit di sektor ini pada tahun 2020 pada saat pandemi Covid-19.
Pada tahun 2020 di Amerika Serikat (AS) hasil jual tayang elektronik sempat naik 16 persen dan penyewaan VOD naik 18 persen dari tahun sebelumnya.
Dikutip Variety, hengkangnya Sony dari bisnis VOD transaksional terjadi setelah perusahaan menutup layanan TV berbayar virtualnya, PlayStation Vue pada Januari 2020, dengan alasan harga kesepakatan konten dan jaringan yang mahal.
Sony menyatakan pasar VOD transaksional merupakan ekosistem yang ramai saingan. Beberapa perusahaan teknologi raksasa meluncurkan produk serupa, seperti Apple iTunes, Amazon Video, Fandango dan Vudu milik Comcast.
Sumber : CNN [dot] COM