Bukalapak mendapatkan suntikan modal USD 234 juta (sekitar Rp 3,4 triliun) dalam putaran pendanaan terbaru yang dipimpin oleh Microsoft, sovereign wealth fund GIC Singapura, dan konglomerat media Emtek, menurut dokumen penjualan yang ditinjau Reuters.

Dikutip dari Reuters, putaran pendanaan terbaru ini datang di tengah hiruk pikuk minat para investor global untuk mendapatkan eksposur ke sektor teknologi Asia Tenggara.

Saat ini, sektor teknologi Asia Tenggara sedang berkembang pesat dengan prospek daftar startup bernilai puluhan miliar dolar. Putaran pendanaan ini juga diikuti oleh SC Ventures, cabang investasi dari Standard Chartered, dan Naver Corp. portal web dari Korea Selatan.

Selain itu, sumber anonim menyebutkan kepada Reuters bahwa Bukalapak berencana untuk listing atau mencatatkan sahamnya di Indonesia. Untuk persiapan tersebut pihaknya telah menyewa Mandiri Sekuritas sebelum melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) di Amerika Serikat.

Sebagai bagian dari rencana tersebut, Bukalapak diketahui telah menggandeng Mandiri Sekuritas sebelum melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (special purpose acquisition company/SPAC) di Amerika Serikat. Sejauh ini, Bukalapak belum berkomentar terkait laporan Reuters.

Bukalapak diperkirakan akan menghadapi persaingan pasar publik yang ketat dari perusahaan ride-hailing Gojek dan sesama e-commerce Tokopedia. Informasi lain menyebutkan, keduanya hampir merampungkan merger menjelang kemungkinan listing di Indonesia dan Amerika Serikat. Startup lain yang gencar dilaporkan akan menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat adalah Grab.