Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan bahwa gunung es yang sangat besar, yang baru-baru ini terpisah dari sisi barat Antartika, sekarang menjadi yang terbesar di dunia.
Menurut ESA, gunung es yang dijuluki A-76 dari kuadran tempat asalnya pada peta Antartika itu berukuran sekitar 4.375 kilometer persegi – sedikit lebih kecil dari Surabaya di Jawa Timur.
Gunung es itu terlepas dari Lapisan Es Ronne di Laut Weddell. Gunung Es A-23, juga di Laut Weddell, kini menjadi yang terbesar kedua di dunia dengan luas 3.880 kilometer persegi.
Lapisan Es Ronne di dekat dasar Semenanjung Antartika adalah salah satu yang terbesar dari gugusan lapisan es terapung yang sangat besar yang terhubung ke daratan benua dan meluas ke laut sekitarnya.
Dalam wawancara dengan kantor berita Reuters, ahli glasiologi Universitas Colorado di Boulder, Ted Scambos, mengatakan potongan besar lapisan es itu secara berkala terlepas sebagai bagian dari siklus alami. Lepasnya A-76, yang kemungkinan besar akan segera terpecah menjadi dua atau tiga bagian, tidak terkait dengan perubahan iklim. Karena es sudah mengapung di laut sebelum lepas dari pantai, kata Scambos, lepasnya itu tidak memengaruhi permukaan laut.
ESA mengatakan gunung es itu pertama kali terlihat oleh Survei Antartika Inggris dan dikonfirmasi oleh Pusat Es Nasional Amerika, yang menangkap gambarnya dengan Satelit Copernicus Sentinel-1. ESA menjelaskan misi Sentinel-1 terdiri dari dua satelit yang mengorbit kutub. Mengandalkan pencitraan radar aperture sintetis C-band, satelit mengembalikan data tanpa peduli siang atau malam, memungkinkan tampilan sepanjang tahun dari daerah terpencil seperti Antartika yang berada dalam kegelapan hampir sepanjang tahun.