Twitter bakal memperkenalkan fitur baru berupa layanan berita cuaca lokal yang dinamakan Tomorrow.
Layanan ini diluncurkan bekerjasama dengan jurnalis cuaca senior dan seorang meteorologis Eric Holthaus. Layanan berita cuaca lokal ini bisa diakses gratis dan memiliki opsi layanan berbayar.
Untuk layanan konten berbayar terkait dengan cuaca akan dikenakan biaya US$10 (Rp142.722; kurs Rp 14.272,2) per bulan.
Untuk layanan berbayar, Tomorrow akan memanfaatkan semua fitur yang baru diluncurkan Twitter, mulai dari sistem tiket layanan audio Spaces, hingga buletin berbayar.
“Ini adalah kumpulan penulis dan pakar terbesar yang pernah kami luncurkan bersama,” kata Wakil Presiden Produk Twitter, Mike Park, seperti dikutip Axios.
Holthaus akan menjadi pengisi konten cuaca besutan Twitter ini. Sebelumya ia sudah menulis terkait cuaca selama bertahun-tahun untuk publikasi seperti Grist, The Wall Street Joural, Slate.
Saat ini ia adalah satu-satunya pegawai untuk mengurus konten cuaca Twitter. Namun, ke depan ia akan merekrit 20-20 penulis cuaca dan 4 staf paruh waktu dan 18 meteorologis lokal.
Mereka akan memproduksi buletin dan konten eksklusif berbentuk long-form di Twitter melalui platform buletin (news-letter) Revue yang baru diakuisisi layanan media sosial ini.
Sementara konten pendek akan disiarkan lewat sesi audio dan live audio di Twitter Spaces. Layanan Spaces ini juga menyediakan layanan tanya jawab dengan peserta.
Saat layanan tanya jawab dibuka, pelanggan bisa mengajukan pertanyaan tanpa batas jika ada berita cuaca terbaru, misal jika terjadi badai dan hurikan. Pertanyaan akan dijawab oleh ahli meteorologi dan pakar iklim.
Strategi ini disebut sebagai strategi Twitter untuk mendapat sumber pendapatan selain dari iklan yang selama ini jadi pemasukan utama perusahaan itu.
Bulan lalu, Twitter membuat layanan sistem tiket buat para pembuat konten di layanan itu untuk mendapat uang dari konten Spaces mereka.
Twitter juga disebut akan meluncurkan layanan berbayar Twitter Blue kepada pengguna. Dengan berlangganan Twitter Blue, pengguna tak akan melihat iklan dan bisa membatalkan cuitan yang sudah terkirim, seperti dilaporkan TechSpot.
Layanan ini diluncurkan hari ini di 16 kota di Amerika Utara seperti Amerika Serikat (Boston, New York City, Atlanta, San Francisco, Washington D.C., Detroit, San Antonio, Dallas/Ft. Worth, Houston, Chicago, Minneapolis, Philadelphia, Portland), Kanada (Toronto) dan Republik Dominika, seperti dilaporkan pertama oleh Axios.
Pada masa awal ini, pertanyaan dari pelanggan harus dikirim lewat email, tapi ke depan Holthaus menyebut sistem Revue bisa digunakan ke depannya. Tidak dijelaskan akan seperti apa konten cuaca gratis yang akan diberikan Twitter.
Layanan ini diluncurkan sebab Twitter sejak lama memang digunakan sebagai platform yang paling dicari untuk mencari berita terbaru (breaking news). Perbincangan tentang cuaca di Twitter juga sudah menjadi perbincangan yang intensif dilakukan di platform ini.
Park menyebut bisa membuat lebih banyak kolaborasi dengan para jurnalis ke depannya. “Kami ingin membuat menulis online jadi menyenangkan kembali,” jelasnya.
Layanan Tomorrow ditargetkan bisa diakses ada di 50 negara pada akhir tahun. Twitter juga menargetkan untuk hadir di negara dimana layanan cuaca kurang populer seperti India dan Brasil pada 2022.
Sumber : CNN [dot] COM