Kementerian Kebudayaan Yunani pada hari Rabu (2/6) mengatakan akan meningkatkan akses penyandang difabel ke Acropolis, situs arkeologi terpopuler negara itu, di tengah kontroversi atas restorasi yang terjadi belum lama ini.
Bekerja sama dengan asosiasi penyandang difabel Yunani, kementerian mengatakan papan informasi dalam huruf Braille dan huruf tebal akan dipasang untuk pengunjung dengan gangguan penglihatan, berikut pemajangan model monumen.
Pegangan tangan dan tanda peringatan area curam juga akan dipasang, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Pekerjaan yang direncanakan akan membuat Acropolis “dapat diakses sepenuhnya”, kata kementerian itu.
Langkah itu dilakukan setelah berbulan-bulan kontroversi atas jalan beton baru yang dipasang di Acropolis akhir tahun lalu, bagian dari proyek restorasi yang sedang berlangsung.
Seorang pensiunan anggota tim restorasi Acropolis, Tassos Tanoulas, menulis dalam sebuah surat terbuka pada bulan November bahwa instalasi beton baru itu “terlihat asing” dan “mencekik” monumen.
Pemimpin oposisi Alexis Tsipras mengatakan setelah kunjungan bulan lalu, bahwa pemasangan beton merupakan “penyalahgunaan” warisan budaya Yunani.
Kementerian Kebudayaan mengatakan bahwa perbaikan itu meningkatkan akses pengguna kursi roda, dan itu diperlukan karena jalan setapak di sekitar monumen telah dirancang lima puluh tahun sebelumnya.
Asosiasi penyandang difabel terbesar di Yunani menyambut baik perubahan tersebut pada bulan April, tetapi telah menyerukan penempatan perlindungan tambahan untuk para wisatawan penyandang difabel.
Lebih dari 3,5 juta orang mengunjungi Acropolis pada 2019, sebelum pandemi virus corona menghentikan perjalanan.
Sumber : CNN [dot] COM