Alphabet menggandeng AMD dalam bentuk penggunaan chip AMD di data center milik Google Cloud.
Dengan kerja sama ini, Google akan mulai mengoperasikan layanan cloud computing yang menggunakan chip AMD di data center mereka. Langkah ini adalah tekanan bagi Intel, termasuk merebut pangsa pasar Intel di ranah data center.
Penyedia layanan cloud computing seperti Google, Amazon, dan Microsoft adalah beberapa konsumen utama untuk chip data center. Pasalnya mereka menyediakan layanan cloud computing yang dibuat dengan chip tersebut kemudian dijajakan ke jutaan konsumen mereka.
Chip AMD yang dipakai Google di data centernya ini adalah chip Milan, atau prosesor EPYC generasi ke-3 yang baru dirilis pada Maret lalu oleh AMD. Prosesor ini dibuat berbasis mikroarsitektur Zen 3, sama dengan deretan prosesor Ryzen 5000 terbaru.
Menurut Google, mereka akan segera menawarkan layanan yang berbasis pada chip Milan ini. Konsumen pertamanya antara lain adalah Snap dan Twitter, yang akan segera menjajal layanan dari data centernya yang baru tersebut.
Intel sejak lama menguasai pangsa pasar chip untuk data center, namun belakangan ini AMD mulai mengganggu dominasi Intel tersebut. Hal ini bisa dilakukan AMD karena performa chip Intel yang beberapa tahun belakangan terbilang stagnan karena terhambat masalah produksi. Di sisi lain, chip buatan AMD, baik untuk kelas consumer maupun enterprise, mengalami peningkatan yang signifikan dari segi performa.
Pada April lalu Intel sebenarnya memamerkan chip ‘Ice Lake’ yang bakal menjadi kompetitor untuk AMD ‘Milan’. Intel pun menjanjikan kalau semua penyedia layanan cloud computing besar bakal mendukung chip tersebut. Namun mereka tak membeberkan kapan Google akan mulai menawarkan layanan berbasis chip ‘Ice Lake’ tersebut.