Di China belakangan marak perusahaan teknologi yang mengawasi karyawan di kantor dengan software secara ketat. Bahkan jika ketahuan melakukan hal lain selama jam kerja, mereka akan diperingatkan.
Salah satunya dialami Jiang Yi, mantan karyawan sebuah perusahaan teknologi menengah di Beijing. Kepada Nikkei, dia mengaku dari hari pertama kerja diawasi oleh software bernama DiSanZhiYan atau mata ketiga.
“Tiap hari saya kerja 12 sampai 16 jam menulis kode. Saya sudah sangat lelah ketika bos saya datang dengan melambaikan kertas dan bertanya kenapa saya menonton dua video dan tidak bekerja,” kata dia seperti yang dikutip detikINET dari Insider.
Rupanya software itu dapat mengawasi pemakaian internet dan waktu idle. Malah bisa lebih canggih lagi, software DiSanZhiYan dapat langsung menyalakan ping jika karyawan ketahuan melihat video atau aktivitas lain misalnya mencari lowongan kerja.
“Sistem ini bikin karyawan cemas. Mereka diawasi sepanjang waktu. Padahal kerja 996 sudah cukup menyedihkan,” kata Jiang, merujuk pada sistem kerja dari jam sembilan pagi sampai sembilan malam selama enam hari yang membudaya di perusahaan teknologi China.
Pembuat software tersebut mengklaim produknya sangat powerful dan stabil, bisa digunakan untuk pengawasan berbagai bentuk. Sedangkan kliennya sudah ribuan, dari lembaga pemerintah sampai perusahaan-perusahaan teknologi.
Sistem semacam ini bukan hal baru di China, namun dicemaskan semakin lama semakin ketat dan melanggar batas. Jia Kai selaku profesor University of Electronic Science and Technology menyatakan sistem tersebut padahal tidak sempurna dan tidak dapat memperhitungkan faktor tertentu.
“Contohnya saja, jika seorang pekerja perusahaan teknologi hari ini demam, apakah program itu bisa mendeteksinya sehingga memberikan lebih banyak waktu agar dia dapat menyelesaikan pekerjaannya? Jawabannya tidak,” kata dia.