Penggemar sepak bola Inggris bernyanyi tentang rasanya bertahun-tahun menanggung kekalahan. Tingkah mereka membuat kesal para fans rival Ingggris.
Kantor berita The Associated Press setelah puluhan tahun malu dan mengeluh di turnamen, Inggris akhirnya memiliki kesempatan untuk menunjukkan keberaniannya. Dengarkan saja lagu tim, “Football’s Coming Home” (Sepak bola pulang kampung) — dengan sebuah trofi.
Negara yang mengklaim diri sebagai penemu sepak bola, tetapi lebih tepat sebagai salah satu pemain yang kurang berprestasi dalam olahraga ini, kembali ke final — melawan Italia di Kejuaraan Eropa.
Kedua tim akan bersua pada Minggu (11/7) malam di Stadion Wembley di London. Dalam laga final Inggris akan memperebutkan gelar besar pertamanya sejak menjuarai Piala Dunia 1966 di kandang sendiri. Italia tidak terkalahkan dalam 33 pertandingan.
Selama 55 tahun yang menyiksa, Inggris melalui 26 Piala Dunia dan turnamen Kejuaraan Eropa, tujuh di antaranya bahkan tidak lolos.
Bahkan tim nasional yang kurang terkenal seperti Denmark dan Yunani pernah menjadi juara sejak saat itu. Namun, Inggris malah mencetak kegagalan di panggung dunia yang mereka rasa, harusnya mereka bisa mendominasi.
Inggris menaklukan tantangan semifinal, setidaknya di Piala Euro, setelah mengalahkan Denmark pada Rabu (7/7). Mempertahankan skor 2-1 di perpanjangan waktu dan menghindari adu penalti yang terbukti menjadi musuh tim melalui semua kesalahan yang nyaris terjadi.
“Sungguh momen yang brilian bagi kami,” kata pelatih Inggris Gareth Southgate di lapangan, sementara para fans masih bernyanyi hingga larut malam di Wembley. “Mari kita nikmati ini.”
Memimpin Inggris ke final menjadi semacam katarsis bagi pelatih, yang saat menjadi pemain pernah gagal mengeksekusi tendangan penentu dalam adu penalti di semifinal Euro ’96 melawan Jerman. Turnamen itulah yang memperkenalkan lagu Inggris “Three Lions” yang berbicara tentang “30 tahun terluka.”
Tidak pernah mudah bagi Inggris, meski jalan ke semifinal Euro 2020 tampak mulus. Bahkan saat menang 2-0 atas musuh bebuyutannya, Jerman, Southgate siap menghadapi kesulitan melawan Denmark, terutama setelah kalah di semifinal Piala Dunia 2018 dari Kroasia dan dikalahkan di babak empat besar Nations League pada 2019 oleh Belanda займ онлайн с ежемесячной оплатой.
“Saya tahu itu mungkin jalan yang berliku-liku,” kata Southgate. “Pada akhirnya, ini adalah malam yang indah bagi para penggemar kami, untuk publik kami, dan untuk negara kami.”